Dark/Light Mode

Atikoh Ganjar: Membangun Bangsa Dimulai Dari Lingkungan Keluarga

Rabu, 3 Januari 2024 16:01 WIB
Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti/IG
Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti/IG

RM.id  Rakyat Merdeka - Istri Capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, menyadari bahwa keluarga memiliki arti penting dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam membangun sebuah bangsa. Sebab dari keluarga, peradaban bangsa dibangun.

Menurutnya, keluarga adalah lingkungan awal seseorang mengenal dan mengalami perbedaan, kerja sama, kasih sayang, dan kehangatan. Keluarga juga menjadi tempat dimana nilai-nilai sosial budaya, agama, dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas berasal. 

Kesadaran pentingnya arti sebuah keluarga membuat Atikoh memposisikan dirinya sebagai supporting system bagi suaminya maju pada kontestasi Pilpres 2024.

Baca juga : Ganjar Pastikan Bansos Lanjut, Tapi Dengan KTP Sakti Untuk Jamin Tepat Sasaran

Atiqoh pula yang memberi pengertian kepada putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, ikut terjun mendukung kampanye Sang Ayah.

Atikoh tak menafikan pandangan masyarakat umum, yang mungkin melihat keterlibatannya dan Alam pada kampanye Ganjar-Mahfud, sepertinya berlebihan. Namun, perempuan bertubuh mungil itu mengatakan, apa yang dilakukannya begitu juga Alam, sebenarnya wujud dari kerja sama yang sudah dibangunnya bersama Ganjar sebagai sebuah keluarga.  

“Kelebihan saya mungkin pada background keluarga ya. Bukan soal kekayaan, tapi kasih sayang yang luar biasa. Bagaimana keluarga selalu ada dan saling menopang walaupun mendapat cobaan berat. Makanya, saya merasa memiliki stok kasih sayang yang luar biasa, sehingga saya juga ingin berbagi ke lingkungan,” kata Atikoh di Semarang, Jawa Tengah, melalui rilis yang diterima Rabu (3/1/2024).

Baca juga : Jadi Perempuan Mandiri, Atikoh Ganjar: Saya Bangga Jadi Ibu Rumah Tangga

Dia menuturkan, rasa kasih sayang itu pula yang selalu ditunjukkannya bersama Ganjar kepada Alam. Pasalnya, Ganjar dan Atikoh sama-sama menilai kasih sayang itu yang  menjadikan anaknya merasa dikasihi, diperhatikan dan didukung lebih bernilai, dibandingkan diberi priviledge atau kenyamanan.

Atikoh menuturkan, sejak kecil Alam sudah diajarkan memahami kondisi kedua orang tuanya bukan berasal dari keluarga berada. Tak hanya itu, Alam pun dilibatkan untuk  pengambilan keputusan, termasuk dalam menentukan masuk sekolah sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Menurut Atikoh, cara itu adalah manivestasi dari kasih sayang dan dukungan keluarga, yang dirasakannya dan Ganjar, sehingga mereka menerapkannya kepada Alam.

Baca juga : Pengamat: Jika Gugatan Anwar Usman Dikabulkan, Putusan Ketua MK Tak Berlaku

"Saya kepada Alam selalu ngomong, Alam, kamu alhamdulillah mendapatkan kasih sayang yang sangat cukup, dari orang tua, dari keluarga besar. Jadi, jangan pernah pelit-pelit berbagi kasih sayang dengan orang lain," ujar Atikoh.

Dia juga mengungkapkan, ada satu nilai yang dipelajarinya dari sosok Ganjar Pranowo, yakni selalu tersenyum dan tidak cepat marah.

"Prinsip Mas Ganjar yang tertanam, kalau kita bisa melakukan dengan tersenyum kenapa harus marah. Meski secara pribadi saya masih agak sulit mengontrol emosi. Namun, lama-kelamaan ketularan mas Ganjar. Menebar senyum bisa memberi energi positif, setidaknya orang yang dekat saya jadi merasa nyaman, itu juga bagian dari ibadah," tutur Atikoh.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.