Dark/Light Mode

Debat Ketiga Pilpres 2024 Dianggap Tak Edukatif, Hasto Minta KPU Cepat Tanggap

Senin, 8 Januari 2024 17:51 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/Istimewa
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi pendapat yang mengungkapkan debat kandidat Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024), mengalami peningkatan kualitas dibandingkan sebelumnya. Kendati Presiden Jokowi menilai debat tersebut tidak edukatif.

"Dari media, baik sosial media dan media mainstream, debat menunjukkan suatu peningkatan kualitas. Misalnya, kita lihat, apakah puas, kemudian bagaimana penilaian kandidat, saya kira Presiden Jokowi akan mengikuti," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).

Kendati begitu, Hasto sependapat dengan keinginan Jokowi agar pelaksanaan debat kandidat Pilpres 2024 ke depan bisa lebih baik dari sebelumnya.

"Bagaimana cara agar debat berkualitas dan ada edukasi? Kita harus membuka satu sesi untuk memberikan suatu peluang di dalam pengertian penyampaian gagasan yang sebenar-benarnya," jelas Hasto.

Baca juga : Badaruddin Andi Picunang: Sampai Saat Ini Pemerintah Netral

Hasto juga berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu bisa memperhatikan pernyataan Jokowi agar pelaksanaan Pilpres 2024 diperbaiki ke depan.

"Jadi, apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi, oleh KPU selaku penyelenggara pemilu harus ditangkap dengan sebaik-baiknya. Agar ke depan fungsi edukasi dan penajaman gagasan bisa ditingkatkan sebaik-baiknya," kata pria kelahiran Yogyakarta itu.

Hasto lantas berbicara pelaksanaan debat keempat kandidat yang akan diikuti para cawapres. Dia berharap, perbaikan terjadi tanpa muncul pertanyaan bernuansa singkatan.

"Pada 21 Januari akan dilakukan debat antara cawapres. Nah, harapan Pak Jokowi bisa betul-betul diwujudkan nanti. Fungsi edukasi itu bisa dilakukan, sehingga tidak ada lagi pertanyaan singkatan, karena rakyat yang jadi orientasi dalam debat itu," kata Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini.

Baca juga : Dominggus Oktavianus: Kami Apresiasi Jika KPU Mau Mendengar

Sebelumnya, Jokowi menganggap debat ketiga kandidat Pilpres 2024 tidak edukatif, karena banyak serangan bersifat personal.

Menurut dia, serang menyerang wajar dalam debat asalkan seputar kebijakan atau visi. Bukan personal.

"Saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," kata Jokowi kepada awak media di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

Jokowi juga menyarankan ada perbaikan format debat agar pelaksanaannya selanjutnya bisa memuat sisi edukatif.

Baca juga : Pilpres 2024 Berlangsung 2 Putaran, Prabowo Dan Ganjar Paling Berpeluang

"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.