Dark/Light Mode

REPRO: Prabowo Mampu Jawab Dinamika di Kawasan

Sabtu, 13 Januari 2024 00:31 WIB
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. (Foto: Istimewa)
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak dahulu Indonesia memegang prinsip bebas aktif di hubungan internasional. Dengan prinsip tersebut, Indonesia memilih mengedepankan gerakan nonblok. Salah satu cara yang terus dijalankan Indonesia adalah dengan terus menjalankan prinsip bebas aktif tersebut. Untuk wilayah regional, Indonesia memegang teguh 'politik teman baik.'

Namun, meski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak. Sebab, Indonesia berada di kawasan Asia Pasifik yang saat ini menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks dengan kehadiran berbagai aktor, termasuk China, serta perkembangan baru-baru ini seperti kemitraan keamanan AUKUS (Australia, Britania Raya, dan Amerika Serikat).

Untuk itu, kewaspadaan harus ditingkatkan dengan kesiapan pertahanan negara. Salah satu instrumennya adalah dengan mempersiapkan anggaran pertahanan yang memadai, dan itu pelan-pelan sedang dilakukan.

Pada 2024, anggaran pertahanan di Kementerian Pertahanan mencapai Rp 139 triliun. Angka tersebut meningkat dari tahun-tahun sebelumnya seperti 2023 Rp 134 triliun, 2022 Rp133 triliun, dan 2021 Rp 136 triliun.

Baca juga : Prabowo: Rakyat Sudah Tidak Bisa Dibohongi, Ikuti Hatimu

Hal-hal tersebut tentu menjadi penting. Sebab, sebagai negara yang terletak di persimpangan jalur perdagangan dan geopolitik penting, Indonesia dihadapkan pada sejumlah hal yang memerlukan perhatian dan penanganan yang bijak.

Ketegangan maritim, terutama terkait klaim wilayah di Laut China Selatan, juga menjadi salah satu tantangan utama bagi Indonesia karena dapat menciptakan ketidakstabilan dan menimbulkan risiko konflik. Begitu pula dengan upaya ekspansi militer dari beberapa negara di Asia Pasifik juga dapat menciptakan kekhawatiran keamanan bagi Indonesia. Peningkatan aktivitas militer dan strategisasi regional pun dipandang dapat mempengaruhi keseimbangan kekuatan di kawasan.

"Pertahanan, keamanan negara, hingga geopolitik, menjadi gagasan ide debat Capres ketiga lalu, sangatlah menarik. Karena penguatan pertahanan adalah kunci untuk menjaga kedaulatan Indonesia," ucap Sekjen Relawan Prabowo (REPRO), Arya Sadhana, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (12/1).

Dengan pertahanan yang baik, Indonesia bisa mengelola sumber daya yang dimiliki termasuk sumber daya alam melimpah yang dimiliki Indonesia. Hal tersebut pada akhirnya akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.

Baca juga : Prabowo: Jangan Mau Diadu Domba, Kita Satu Keluarga Besar

Itulah sebabnya, kata dia di saat seperti ini, kehadiran pemimpin yang tegas dan visioner seperti Prabowo Subianto menjadi sangat diperlukan. Arya memandang Prabowo sebagai sosok pemimpin lengkap yang bisa membawa Indonesia bukan hanya menjawab tantangan yang ada, tapi membawa Indonesia naik tingkat menjadi bangsa besar.

"Dengan pengalaman panjangnya baik sebagai militer atau pejabat sipil, Pak Prabowo diyakini mampu menjawab dinamika yang ada di kawasan. Dengan kemampuannya, Pak Prabowo diyakini para pemilih pandai mampu menjaga keseimbangan antara hubungan dengan China, AUKUS, dan negara-negara lainnya seraya meningkatkan kerja sama regional dan memperkuat peran dalam organisasi regional agar dapat membantu mengelola dan membangun keamanan bersama," ucapnya.

Dia melanjutkan, kelihaian diplomasi Indonesia di bawah arahan Prabowo dalam beberapa tahun terakhir membuahkan hasil seperti berbagai kerja sama militer antara Indonesia dengan Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Tak hanya itu, Prabowo juga berhasil mengamankan sumbangan 15 kendaraan taktis Armoured Personnel Carrier (APC) untuk TNI dari Australia dan lisensi untuk memproduksi kapal tempur Inggris di Indonesia, yaitu kapal tempur tipe fregat Arrowhead 140, yang rencananya akan diproduksi sebanyak dua kapal oleh PT PAL di Surabaya dan ditargetkan selesai pada 2026.

"Hal tersebut bisa terwujud karena Pak Prabowo adalah pemimpin masa depan yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi yang membuat penguatan keamanan menjadi penting untuk menjaga kedaulatan Indonesia," ujar Arya.

Baca juga : Relawan Prabowo Gibran Gelar Bagi Susu dan Biskuit di Senayan

Dengan kepemimpinan tokoh seperti Prabowo, lanjutnya, milenial maupun Generasi Z akan mampu memahami perkembangan strategis baik di tingkat global, regional, maupun nasional dan akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam menghadapi ancaman di kawasan Asia Pasifik.

"Sekalipun saat debat lalu, Capres nomor 2 dihadapi pertanyaan yang menyudutkan terkait data yang tidak dibuka, justru ini menjadi bukti integritas Prabowo menjaga kerahasiaan negara. Toh Presiden Jokowi pun mengatakan, tidak semua strategi besar negara, tidak semua bisa dibuka layaknya toko kelontong,” ucap Arya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.