Dark/Light Mode

Mimpi Besar Prabowo: Perut Masyarakat Indonesia Kenyang Berkelanjutan

Minggu, 21 Januari 2024 13:42 WIB
Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto (Foto: Istimewa)
Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, menerangkan bahwa Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto, memiliki fokus perhatian yang besar pada isu pangan. Menurut Budisatrio, meski kesannya sederhana, penyediaan makan untuk masyarakat adala bukti Prabowo paham persoalan strategis yang menentukan hidup mati bangsa.

“Ada benarnya jika disebut mimpi Pak Prabowo adalah bikin perut masyarakat Indonesia kenyang dan berkelanjutan. Ini adalah hak dasar dan masalah hidup mati bangsa. Yang menyatakan isu pangan dan makanan kurang penting dari yang lain mungkin belum menyadari fakta lapangan dan tantangan kedepan,” kata Budisatrio, kepada wartawan, Minggu (21/1). 

Pimpinan Komisi IV DPR ini kemudian merunut fakta yang dimaksud. Dia menyebut, hari ini telah terjadi ketimpangan yang besar dari pertumbuhan jumlah penduduk dengan lahan pertanian. 

“Penduduk kita bertambah 3 juta orang setiap tahun, sekitar 5 bayi per menit. Tahun 2045 diprediksi (penduduk) kita sudah 324 juta jiwa. Sementara di sisi lain, lahan pertanian kita terus berkurang 100.000 hektar setiap tahun. Pak Prabowo menyadari hal ini, bahwa kita sangat rentan kelaparan,” jelasnya. 

Baca juga : Sapa Ribuan Warga Kalsel, Prabowo: Masa Depan Indonesia Ada di Kalimantan

Bagi Prabowo, lanjut Budisatrio, masalah tersebut tidak bisa diselesaikan dengan mengandalkan impor bahan pangan. Belajar dari pandemi dan situasi dunia, hal tersebut sangat berisiko.

“Untuk pangan, Indonesia harus swasembada. Jika mengandalkan impor, kedaulatan kita jadi taruhannya. Bayangkan jika pasokan dari luar terhenti, Indonesia terjadi bencana kelaparan. Kita rentan, karena menggantungkan perut kita ke negara lain,” jelasnya.

“Bahkan andai impor lancar sekalipun, tetap ada masalah. Produk pangan lokal kita bisa gagal bersaing di pasar, sehingga kesejahteraan petani kita yang menjadi korban,” lanjut Budisatrio. 

Presiden Jokowi dan Capres Prabowo Subianto, menurut Budisatrio, sudah pula memahami hal itu. Program Food Estate disiapkan menjadi solusi jangka panjang ketahanan pangan nasional. 

Baca juga : Survei EPI Center: Prabowo-Gibran 50,2 Persen, Menang Satu Putaran

“Pak Jokowi sudah menggagas Food Estate sebagai cadangan logistik nasional, dan Pak Prabowo bertekad melanjutkannya. Prabowo Gibran bahkan bertekad menyempurnakannya menjadi Program Lumbung Pangan, diikuti industri pertanian yang memanfaatkan teknologi modern dan digital. Ini menjadi prioritas utama,” urai Budisatrio. 

Prabowo-Gibran, lanjut Budisatrio, juga bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan melakukan reformasi agraria untuk mendukung pertanian masyarakat. 

“Ada kredit kepemilikan lahan untuk petani, pembelian panen pemerintah dengan profit minimal 30 persen, akses langsung pupuk subsidi dan benih. Semuanya akan dilakukan karena petani ini ujung tombak kita menghadapi krisis pangan,” jelas Budisatrio. 

Terkait program makan siang dan susu gratis, Budisatrio menjelaskan bahwa program utama tersebut juga bertujuan untuk menciptakan kedaulatan pangan. 

Baca juga : Budisatrio: Prabowo-Gibran Akan Berikan Kepastian Hukum

“Program makan siang dan susu gratis, karena akan mengandalkan hasil pangan lokal setempat akan mampu menyerap produksi petani. Kemudian anak-anak yang diberi makan akan kenyang, tumbuh lebih maksimal, sehingga menjadi generasi yang lebih unggul,” urainya. 

“Dengan petani lebih sejahtera, semoga anak-anak yang lebih pintar ini nantinya mau menjadi petani. Menjadi pahlawan bagi pangan bangsa,” pungkas Budisatrio.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.