Dark/Light Mode

Pedoman Uskup Ruteng Memilih Capres: Hindari Praktek Orba Dan Pelanggar HAM

Jumat, 26 Januari 2024 21:19 WIB
Para capres pada Pilpres 2024. (Foto : Ist)
Para capres pada Pilpres 2024. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keuskupan Ruteng di Manggarai, Nusa Tenggara Timur mengajak jemaatnya cermat memilih presiden pada Pilpres 14 Februari mendatang.

Sebagai pedoman, ada lima kriteria bagi masyarakat untuk memilih calon pemimpin terbaiknya dalam memimpin republi Indonesia.

Menurut Uskup Mgr. Siprianus Hormat meski kriteria tersebut  bersumber dari ajaran sosial gereja, namun juga dapat ditelisik melalui falsafah negara Pancasila.

"Yang mana harapannya nantinya dapat mencerahkan dan menginspirasi kita dalam menentukan pilihan politik yang benar dan bijaksana," kata Siprianus, Jumat (26/1).

Baca juga : Keuskupan Agung Medan: Pilih Capres Yang Berantas Korupsi Dan Tak Langgar HAM

Pertama menurut Siprianus, carilah pemimpin yang memiliki kemampuan dan integritas untuk menahkodai bangsa ini menuju kemakmuran, keadilan dan solidaritas sosial bagi seluruh rakyat (Sila Kelima).

"Prinsip kesejahteraan umum (bonum commune) (GS 26) ini menolak praktik nepotisme, kolusi dan korupsi (KKN). Kapabilitas kepemimpinan dan integritas moral calon pemimpin tersebut mesti "teruji dan terpuji" tidak hanya dalam visi-misi mereka ke depan, tetapi juga "terbukti" dalam rekam jejak kinerjanya di masa lampau," katanya.

Kedua ajaran Sosial Gereja menegaskan bahwa pribadi manusia adalah dasar dan tujuan dari semua kehidupan politik (GS 25). Seluruh dinamika kenegaraan bertujuan untuk mengembangkan dan menegakkan martabat dan harkat kemanusiaan setiap insan (Sila Kedua).

"Oleh sebab itu, carilah pemimpin yang peduli dan berbelarasa terhadap sesama anak bangsa khususnya yang lemah dan rentan. Dan pilihlah calon "pemimpin kuat" yang dapat menegakan HAM serta mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan," tambah Siprianus.

Baca juga : KPU Oke Aja Tuh

Ketiga, sejarah kelam bangsa dalam zaman Orde Baru dihantui oleh praktik penyalahgunaan kekuasaan, otoriter, rekayasa dan kekerasan. Kita bersyukur atas fajar demokrasi yang terbit sejak era reformasi yang dimotori oleh para mahasiswa. Demokrasi berarti dinamika politik "dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat" yang mengandung unsur "partisipasi dan tanggung jawab" (CA 46).

Oleh sebab itu, marilah kita memilih pemimpin yang sungguh lahir dari proses demokratis yang benar dan tepat, serta yang berkomitmen untuk menegakkan kedaulatan rakyat, etika dan demokrasi.

Keempat, satu bangsa pertama-tama merupakan kebersamaan kehidupan dan nilai, yang membentuk persekutuan rohani dan moral.

Menurut Paus Yohanes XXIII kehidupan bersama suatu bangsa adalah sebuah peristiwa spiritual (PIT AS 5, 266). Maka politik harus menjamin warga untuk beriman dan beribadat menurut keyakinannya masing-masing serta menemukan Alah sebagai sumber kekuatan dan kebahagiaannya yang sejati (Sila Pertama).

Baca juga : Hanura Siapin Alat Canggih Kawal Suara Partai Dan Ganjar-Mahfud

"Karena itu carilah pemimpin yang beramanah dan beribadah, yang religius, toleran dan inklusif. Sebaliknya hindarilah memilih pemimpin yang dalam rekam jejaknya memanfaatkan agama sebagai kendaraan politik kekuasaan belaka (politik identitas)," katanya.

Kelima, Indonesia adalah sebuah lukisan bangsa magis mempesona karena dibentuk oleh mosaik-mosaik indah keunikan dan keanekaragaman suku, adat istiadat, bahasa, dan agama. Kesatuan dalam keragaman yang saling menghargai dan melengkapi inilah yang menjamin kelanggengan dan kemakmuran bangsa dalam sejarah. Sosialitas manusia tidaklah seragam tetapi beragam.

"Kesejahteraan bersama ditentukan oleh kemajemukan yang sehat (KASG 151). Karena itu pilihlah calon yang paling mampu menegakkan empat pilar kebangsaan: NKRI, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila dan UUD 54 (Sila Ketiga)," tutup Siprianus.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.