Dark/Light Mode

Jelang Pilpres, Waketum MUI Ingatkan Hati-hati Pilih Presiden Dan Wapres

Sabtu, 10 Februari 2024 22:18 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati memilih calon presiden dan wakil presiden pada 14 Februari mendatang.

“Setelah kita usai mendengar debat capres dan cawapres maka sekarang masalahnya tergantung kepada kita rakyat dan warga negara indonesia yang punya hak pilih untuk menentukan siapa dari tiga paslon presiden dan wakil presiden yang akan kita pilih,” ujar Anwar, Sabtu (10/2/2024).

Diingatkannya, waktu yang tersisa untuk “merenung” hanya tinggal 5 hari lagi.

Pada hari Rabu mendatang, rakyat akan berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS), untuk memilih salah satu pasangan yang dipercaya untuk memimpin bangsa ini untuk lima tahun ke depan.

“Tetapi yang menjadi pertanyaan bagi kita sekarang sebagai warga bangsa adalah apa yang akan kita jadikan sebagai dasar dalam memilih?” tuturnya.

Anwar menyebut, ada beberapa dasar yang akan menjadi acuan dalam memilih. Pertama, ikut-ikutan.

Baca juga : Muhajir Tekankan Agar Presiden Dan KPU, Bawaslu Tunjukkan Netralitas

Seseorang akan memilih paslon yang dipilih oleh teman-temannya dan atau saudara-saudaranya dan atau oleh atasannya.

Kedua, loyalitas. Yakni, jika mereka senang dan loyal kepada paslon tersebut, maka mereka memilihnya.

“Tanpa harus menalar dan mempertimbangkan baik dan buruknya dampak yang akan terjadi bila paslon tersebut yang mereka pilih,” ungkapnya.

Ketiga, pragmatisme. Seseorang akan memilih paslon tersebut jika paslon tersebut dapat memberi keuntungan kepada mereka.

“Misalnya mereka nanti bisa jadi ini dan atau jadi itu atau dapat ini dan dapat itu atau misalkan mereka bisa dapat uang Rp 50 ribu atau Rp 100-300 ribu dan lain-lain,” beber Anwar.

Keempat, ideologis. Seseorang akan memilih calon yang memang menurutnya akan bisa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan amanat konstitusi.

Baca juga : Jelang Pemilu, KPK Ingatkan Pejabat Jauhi Konflik Kepentingan

Yaitu, melindungi, mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat, serta mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata dunia.

Calon yang dipilih diharapkan akan bisa membuat negara kita mampu untuk duduk sama rendah dan tegak sama tinggi dengan bangsa-bangsa dan negara-negara lain di dunia.

Sehingga, Indonesia bisa menjadi negara dan bangsa yang mampu ikut secara aktif dalam menciptakan ketertiban dunia.

“Di sinilah masalah kita hari ini dan sekarang ini. Hidup adalah memilih. Bila kita salah dalam memilih paslon yang ada maka yang akan menanggung deritanya, tidak hanya kita saja, tapi sebagian besar rakyat yang ada di negeri ini terutama mereka-mereka yang ada di lapis bawah, yang jumlahnya sangat besar yang sehari-hari masih bergelut dengan kefakiran dan kemiskinan yang melilitnya,” ingat Anwar.

Karena itu, sebagai rakyat yang punya hak pilih, harus kritis dan tahu siapa di antara paslon-paslon tersebut yang tampaknya lebih berpihak kepada para pemilik kapital, ketimbang kepada rakyat banyak.

Juga, siapa dari paslon-paslon tersebut, yang keberpihakannya kepada kepentingan rakyat dan masyarakat lapis bawah jauh lebih jelas dan tegas.

Baca juga : Hima Persis Apresiasi Kapolri Libatkan Publik dalam Pilih Kandidat Hoegeng Award

Hal ini penting untuk diketahui dan dijadikan sebagai dasar dalam memilih, agar kesenjangan sosial ekonomi di negeri ini tidak semakin tajam.

“Karena, kalau keadaan seperti hari ini masih terus berlanjut, yakni kaya semakin kaya, sementara yang miskin masih saja sulit untuk memperbaiki nasibnya,” tuturnya.

Hal ini, menurut Anwar, bisa membuat kecemburuan sosial kian membesar. Sehingga bila ada api yang terpercik yang menyulut kemarahan rakyat, maka bangunan bangsa yang didirikan susah payah tersebut, akan berubah menjadi lautan api yang sangat ditakuti.

“Kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi,” tandas Anwar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.