Dark/Light Mode

Soal Hak Angket Pemilu 2024, Muhammadiyah Pastikan Netral

Jumat, 23 Februari 2024 19:23 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai Munas Tarjih XXXII di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (23/2/2024) sore. (Foto: ANTARA/Kutnadi)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai Munas Tarjih XXXII di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (23/2/2024) sore. (Foto: ANTARA/Kutnadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir memastikan, organisasi yang dipimpinnya bersikap netral terkait hak angket Pemilu 2024.

"Kita netral dalam arti hal itu sudah bukan urusannya. Muhammadiyah tidak akan menjadi pelaku untuk urusan itu," kata Haedar usai Munas Tarjih XXXII di Pekalongan, Jawa Tengah, seperti dilansir ANTARA, Jumat (24/2/2024) sore.

"Tetapi, jika memang ada masalah-masalah, penyimpangan, dan kecurangan, Muhammadiyah berharap dapat diselesaikan secara hukum sesuai konstitusi yang berlaku," imbuhnya.

Baca juga : Sebut Hak Angket Tak Ubah Hasil Pemilu, Guru Besar UB: Pakai Saluran Yang Benar

Dia menekankan perlunya rekonsiliasi kembali, untuk menjaga persatuan Indonesia. Karena dalam sebuah pertandingan manapun, pasti ada yang menang dan ada yang kalah.

"Kita harus bersikap dewasa. Yang menang jangan jumawa, yang kalah jangan menjauhi diri. Lebih dari itu, semua pihak harus belajar dari pemilu ke pemilu, agar bisa lebih baik lagi," papar Haedar.

Pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia, masih sama. Netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca juga : Ganjar: Usul Hak Angket Pemilu 2024 Bukan Gertakan

Haedar memastikan, Muhammadiyah berada dalam satu sistem bernegara, yang memiliki politik kebangsaan sebelum merdeka hingga sudah merdeka.

"Jadi, Muhammadiyah tidak berpolitik praktis. Muhammadiyah berpolitik berkebangsaan," ujar Haedar.

Dia menekankan, Muhammadiyah tidak terpengaruh oleh dinamika politik partisan, ataupun partai politik peserta pemilu.

Baca juga : Soal Hak Angket Pemilu, Mahfud: Mendukung Nggak Ada Gunanya Kalau DPR Nggak Mau

"Kita akan memberikan kebebasan warga untuk memberikan pilihan politik yang cerdas, bertanggung jawab. Terpenting, kita harus menyikapi hasil politik secara dewasa," tuturnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.