Dark/Light Mode

Caleg-caleg Beken Bertumbangan

Sabtu, 16 Maret 2024 08:00 WIB
Ilustrasi Caleg. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Caleg. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kegagalan tidak hanya ditelan Ca­leg PDIP, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga tum­bang. Dengan hanya meraih 45.998 suara dari Dapil Jakarta III, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini kalah dari keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang sukses meraih 52.932 suara.

Nasib serupa dialami Menpora Dito Ariotedjo. Nama besarnya sebagai menteri, tidak otomatis membuatnya lolos ke Senayan. Meski kader Golkar ini meruap suara terbanyak di Dapil Jakarta I dengan 55.560 suara, tapi total raihan suara sah partainya sebesar 111.719 kemungkinan tak cukup mem­bawa Golkar mendapatkan jatah kursi di Senayan di Dapil tersebut.

Berdasarkan metode konversi kursi Sainte Lague yang digunakan untuk Pileg Indonesia, 6 kursi tersedia un­tuk Dapil Jakarta I diprediksi jatuh ke PKS dengan 2 kursi, lalu PDIP, Gerindra, PKB, dan PAN masing-masing mendapat 1 kursi.

Baca juga : Masyarakat Jangan Panik

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus juga diprediksi gagal melaju ke Senayan. Wakil ketua DPR yang bertarung di Dapil Lampung I ini hanya mampu mem­peroleh 50.093 suara. Jumlah itu tidak mencukupi untuk terpilih sebagai anggota DPR. Sebab, Golkar hanya mendapatkan satu kursi. Suara Caleg Golkar paling banyak diraih Rycko Menoza dengan 53.813 suara.

Senasib dengan Lodewijk, politisi Partai NasDem Taufik Basari juga tidak lolos ke Senayan. Bertarung di Dapil yang sama dengan Lodewijk, politikus yang akrab disapa Tobas hanya memperoleh suara 75.693. Masih kalah dari caleg nomor dua NasDem, Rahmawati Herdian, dengan 94.133 suara.

Politisi NasDem Viktor Laiskodat juga tumbang dalam pertarungan di Dapil Nusa Tenggara Timur I. Viktor yang mendapatkan 65.359 suara dika­lahkan koleganya, Ratu Ngadu Bonnu Wulla dengan raihan 76.331 suara.

Baca juga : Pemprov DKI Didorong Turun Cegah Tawuran

Meski begitu, Viktor punya peluang ke Senayan, setelah Ratu Ngadu me­milih mundur. Entah apa alasannya, tapi keputusan itu membuat posisinya digantikan Viktor untuk duduk di DPR.

Melihat banyaknya nama kondang yang tumbang, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, hal ini disebabkan pertarun­gan di Pileg jauh lebih ketat dan lebih panas dibanding Pilpres. “Karena di Pileg yang dilawan dua hal sekaligus. Pertama melawan kawan sesama in­ternal partai, kedua melawan eksternal dari partai lain,” terangnya, Jumat (15/3/2024).

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Sabtu, 16 Maret 2024 dengan judul Caleg-caleg Beken Bertumbangan

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.