Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Proses rekapitulasi suara Pilpres di tingkat nasional sudah hampir rampung. Hingga kemarin, KPU sudah rekap suara untuk 25 provinsi. Ironisnya, dari 25 provinsi yang sudah direkap, tak ada 1 wilayah pun yang menempatkan Paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pemenang.
Pada Kamis (14/3/2024), terdapat empat provinsi yang hasil suaranya baru saja dikantongi KPU. Yakni Sulawesi Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan. Dengan penambahan empat provinsi ini, maka KPU telah merekap 25 provinsi secara nasional.
Dari 25 provinsi yang sudah direkap, Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming meraih suara terbanyak. Paslon 02 menang di 24 provinsi. Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menang di 1 provinsi. Sedangkan Ganjar-Mahfud masih nol kemenangan.
Ada pun 24 provinsi yang menjadi kemenangan Paslon 02 adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta,
Baca juga : Anies Siap Oposisi, Pendukungnya Masih Mikir-mikir
Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Papua, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Papua.
Sedangkan untuk Sumaters Barat, Anies-Imin unggul dengan 1.744.042. Prabowo-Gibran: 1.217.314. Ganjar-Mahfud Md: 124.044. Dengan demikian, Sumbar menjadi satu-satunya provinsi yang berhasil dimenangkan Anies-Muhaimin.
PDIP enggan menjawab jika disebut tidak all-out mengkampanyekan Ganjar-Mahfud. Justru sebaliknya, PDIP mempertanyakan kenapa Prabowo-Gibran menang di 24 provinsi. Bahkan, paslon nomor urut 02 itu bisa menang di kandang Banteng seperti Jateng dan Bali.
"Ini persoalan yang perlu diangketkan," tandas Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pereira saat dikontak Rakyat Merdeka, Kamis (14/3/2024).
Baca juga : Gibran Patahkan Isu Jokowi Ketua Koalisi
Senada, politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno juga heran kenapa Ganjar-Mahfud tidak menang di satu provinsi pun. "Itu yang sekarang juga sedang kami cermati. Anomali atau operasi macam apa yang sesungguhnya terjadi? Kekuatan besar atau sihir elektoral apa yang sedang bermain?" tukas Hendrawan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro punya analisa soal 03 yang nol kemenangan di 25 provinsi. Tidak ngangkatnya suara 03, kata dia, disebabkan soal tagline kampanye setiap Paslon.
Menurutnya,Prabowo-Gibran membawa Narasi Keberlanjutan sementara Anies-Cak Imin membawa Narasi Perubahan.
Sementara Ganjar-Mahfud Unggul-Cepat-SatSet-Tas Tes.
Baca juga : Hasil Rekapitulasi 20 Provinsi, Prabowo Menang Telak
Faktor kedua, kata Agung, mesin politik Ganjar - Mahfud kurang solid dan cenderung hanya mengandalkan PDIP saja. Sehingga image yang terbentuk adalah "Superman" ketimbang "Superteam" sebagaimana kubu 02 dan 01.
Apalagi ini diperkuat bahwa PDIP masih berada di dalam kabinet dengan jumlah kursi mayoritas. "Sehingga dianggap inkosisten dan bermain dua kaki ketika di masa-masa akhir kampanye menyerang bertubi-tubi pemerintahan Presiden Jokowi," pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya