Dark/Light Mode

Sulit Bersatu Di Daerah

Koalisi Pilpres Buyar Di Pilkada

Rabu, 3 Juli 2024 08:10 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024. (Foto: Dok. Bawaslu)
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024. (Foto: Dok. Bawaslu)

 Sebelumnya 
Kamhar menegaskan, dinamika yang terjadi di Pilkada tidak bisa dijadikan sebagai cermin relasi yang dibangun di pusat. Tentu kondisi di Pilpres dengan pertarungan di daerah sangat berbeda.

“Semuanya menyadari, ini adalah dua hal yang berbeda meskipun memiliki kaitan erat,” urainya.

Ketua DPP Golkar, Dave Laksono juga menganggap, perbedaan pilihan dalam Pilkada suatu hal yang biasa. Lagipula, partai yang identik berwarna kuning ini, memiliki aturan main sendiri.

Baca juga : Pandangan Soedradjad Djiwandono: Ekonomi Kita Baik, Tapi Perlu Waspada

Menurut Dave, dalam penentuan calon kepala daerah di seluruh Indonesia, Golkar mengedepankan dua instrumen. Pertama, Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela (PDLT). Kedua, hasil survei.

Artinya, koalisi yang terbangun dalam Pilpres tidak semata-mata menghilangkan instrumen yang digunakan Golkar selama ini. “Bukan berdasarkan kepentingan dan emosional sesaat, tetapi menggunakan metode scientific yang jelas dan terukur,” tutur Dave.

Apa kata pengamat soal fenomena ini? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, tidak ada jaminan koalisi Pilpres bertahan hingga ke Pilkada. Dedi menyebut sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan partai-partai politik.

Baca juga : 7 Kali Ikut Pemilu, 2024 Politik Uangnya Kenceng Banget..

“Pertama, kondisi partai di daerah sehingga perubahan sangat mungkin terjadi di daerah,” ujar Dedi.

Kedua, sambung Dedi, tidak ada sistem politik Indonesia yang mengharuskan kesamaan koalisi nasional dengan daerah. Bahkan, koalisi hanya sebagai syarat pengusungan, bukan syarat mengikuti kontestasi.

Terakhir, kata dia, parpol nantinya akan melihat ketokohan calon yang akan diusung dalam Pilkada. Sosok atau ketokohan, dianggap salah satu faktor yang menjadi pertimbangan parpol ketika memberikan dukungan.

Baca juga : Presiden Minta Harga Obat Jadi Lebih Murah

Senada, dikatakan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro. Menurut dia, koalisi di kancah daerah akan lebih cair tergantung dengan kepentingan masing-masing kandidat. Ia menilai, koalisi paslon di setiap Pilkada akan sangat ditentukan beberapa faktor. Di antaranya, seberapa kuat petahana kepala daerah akan ikut kompetisi pilkada.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu, 3 Juli 2024 dengan judul Sulit Bersatu Di Daerah, Koalisi Pilpres Buyar Di Pilkada

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.