Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Gerakannya Kian Massif
Masyarakat Brebes Sudah Paham Kotak Kosong Pilihan Konstitusional Dan Tak Sesat
Jumat, 18 Oktober 2024 10:08 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Dukungan kepada kotak kosong semakin menguat di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Brebes, Jawa Tengah. Gerakan Kotak Kosong (Gertak) yakin, kotak kosong akan menang total melawan Pasangan Calon Tunggal Paramitha-Wurja yang diusung 11 partai politik di Pilkada Brebes 2024.
Ketua Gertak Slamet Maryoko mengaku heran ada pihak-pihak yang menyatakan, ajakan memilih kotak kosong adalah sesat lagi menyesatkan.
"Ada pihak menyebut gerakan pilih kotak kosong sesat menyesatkan. Padahal jelas difasilitasi negara lewat Komisi Pemilihan Umum (KPU). Yang bilang sesat, berarti menuduh negara sesat dong," kata Bang Jarot, sapaan karibnya, dalam keterangannya, Jumat (18/10/2024).
Dia melihat, kampanye dan narasi mendiskreditkan kotak kosong, tak direspons masyarakat Brebes.
Baca juga : Ruang Gerak Kian Sempit, Masyarakat Sipil Serukan Kolaborasi
"Nggak berefek sama sekali terhadap kotak kosong. Masyarakat sudah paham bahwa itu dilindungi undang-undang. Apalagi kampanye gerakan ini tambah besar," ujar Bang Jarot.
Dikatakan, Gertak sudah marathon edukasi ke masyarakat. Berbagai aksi simpatik telah dilakukan. Gertak keliling ke seluruh desa dan kecamatan. Sepekan ini saja, Gertak beruntun sosialisasi di Desa Bulusari dan Cipelem di Kecamatan Bulakamba.
"Doa bersama, sosialisasi terus dilakukan, memahamkan kalau milih kotak kosong adalah konstitusional. Berikutnya sejumlah titik di Kecamatan Songgom. Belum lagi pemasangan spanduk dan gerakan simpatik lainnya," tuturnya.
Dikatakan, antusiasme warga kepada calon tunggal sangat minim. Banyak warga yang kecewa. Kampanye calon tunggal juga tak massif.
Baca juga : Ada Usulan, Kotak Kosong Jadi Pilihan Di Surat Suara
Ditambah, track record dan latar belakang calon tunggal kurang positif. Masyarakat Brebes pun kian apatis dan berbondong-bondong mendukung gerakan kotak kosong ini.
"Sudah tidak mau mendengarkan dan menggubris paslon sebelah. Masyarakat paham demokrasi di Brebes mati, tak baik-baik saja. Paham suara mereka digadaikan oleh elite politik, diborong kartel, sehingga tak ada ruang gerak untuk calon lain," ujarnya.
Diakui, saat ini belum ada survei resmi yang mengukur elektabilitas kotak kosong. Namun, dari pengamatan dan survei orang per orang, seperti aktivis dan LSM, kotak kosong di Pilkada Brebes di kisaran 60-70 persen.
"Saya juga dapat bocoran, katanya ada survei resmi yang diselenggarakan oleh pasangan 01 secara pribadi, tetapi hasilnya sangat menyenangkan. Kotak kosong di atas paslon tunggal," tandasnya.
Baca juga : Paslon Yang Kalah Tak Boleh Bertarung Lagi...
Diketahui di Pilkada Brebes, pasangan calon tunggal yaitu Paramitha Widya Kusuma-Wurja memperoleh dukungan dari 12 partai politik seperti PDI Perjuangan; Gerindra; Golkar; PAN; PKB; Demokrat; PKS; Perindo; NasDem; PPP; dan Partai Buruh.
Di Kabupaten Brebes, aksi gerakan dukungan untuk kotak kosong kian gencar. Selain ramai di media sosial, dukungan juga masif lewat aksi vandalisme, coretan, hingga poster dan baliho di jalan raya.
Sementara itu, Paramitha menyatakan optimismenya bakal memenangkan Pilkada 27 November mendatang. "Kami yakin dengan dukungan penuh ini, dapat memenangkan Mitha-Wurja," ucap Mitha.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya