Dark/Light Mode

Pilkada Kota Depok, PKS Mau Sedikit Rem Strategi Door To Door

Senin, 3 Agustus 2020 08:23 WIB
Bendera PKS (Foto: Istimewa)
Bendera PKS (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PKS Kota Depok mengaku akan sedikit mengubah strategi kampanye untuk memenangkan pilkada setempat. Maklum saja, di masa pandemi ini, KPU membuat sejumlah pembatasan di masa kampanye. 

Ketua DPD PKS Kota Depok Moh Hafid Nasir mengatakan, selaku partai penguasa di Kota Depok, PKS tetap mensosialisasikan bakal pasangan calon usungannya agar menang. Hanya saja, cara dan strateginya sedikit berubah dibandingkan Pilkada 2015. Bila Pilkada 2015, PKS secara militan melakukan door to door untuk mensosialisasikan pasangan Muhammad Idris-Pradi, tahun ini aksi serupa akan sedikit direm. 

PKS akan lebih memberikan porsi lebih banyak kepada pertemuan terbatas. Hal ini penting, karena selain menghindari penularan Covid-19 juga tetap menjaga prestasi kemenangan di Pilkada Depok. “Ya, mungkin metode kampanye ke depan lebih banyak kepada pertemuan-pertemuan terbatas,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka

Baca juga : Mantu Jokowi Vs Petahana, Siapa Akan Jadi Pemenang?

Ketua DPRD Kota Depok ini mengatakan, saat ini PKS memang belum membuat tim sukses paslon usungan. Tapi partainya secara sadar meyakini memang harus membuat sejumlah penyesuaian kampanye di masa pandemi ini. “Kita paham Kota Depok ini masuk kategori zona tiga. Zona kuning. Bukti nyatanya Pemkot belum membolehkan adanya kerumunan massa,” jelasnya. 

Sekalipun demikian, Hafid tetap meminta, KPUD Kota Depok bekerja keras. Khususnya meyakinkan masyarakat agar mau datang ke TPS. Pasalnya, sebut Hafid, di masa pandemi ini tidak dipungkiri pasti ada rasa kekhawatiran warga untuk datang ke TPS. “KPU harus bekerja keras. Saat ini, saya rasa KPUD sudah mulai bekerja ya,” tandasnya. 

KPUD KPU Kota Depok akan menyiapkan skema khususnya bagi pemilih yang tengah dirawat di rumah sakit akibat Covid-19. Ketua KPUD Kota Depok Nana Shobarna akan berusaha semaksimal mungkin menjaring pemilih untuk dapat menggunakan hak pilihnya meski tengah menjalani perawatan Covid-19. 

Baca juga : Ciut Dengan Gerindra-PDIP, PKS Mau Dukung Petahana

Nantinya, TPS yang jaraknya berdekatan dengan rumah sakit rujukan Covid-19, para kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) akan diarahkan untuk mendatangi pasien agar dapat menggunakan hak pilihnya. “Saya ingin memastikan bahwa pasien terpapar Covid-19 ini bukan pasien sedang menggunakan ventilator tetapi pasien masih bisa berinteraksi,” ujarnya. 

Sedangkan bagi para pemilih yang datang ke TPS namun saat pengecekan suhu tubuh tinggi, Nana mengaku sejauh ini dirinya belum dapat memastikan perihal hak suara dimiliki pemilih itu. Apakah akan dipulangkan lalu kemudian dilakukan pencoblosan di rumah dengan mendatangkan KPPS, ataupun langkah lainnya. 

“Ya untuk (aturan) itu kita masih menunggu PKPU (Peraturan KPU), nantinya akan seperti apa ya kita tunggu saja, saya masih belum tahu,” ujarnya. Bila sesuai rencana, Pilkada Kota Depok akan digelar 9 Desember 2020. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.