Tak Ada Jaminan Koalisi Gemuk Bisa Jadi Juara Pilkada Tangsel

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi gemuk di Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak menjamin menang dalam pilkada. Jika melihat koalisi kubu pasangan Muhamad-Rahayu, maka kalkulasinya mereka diusung koalisi gemuk. Yakni PDIP, Gerindra dan Hanura dengan 17 kursi di DPRD Tangsel.

“Ya kalkulasi, hitung-hitungan partai politik, koalisi ini ya gemuk. Tapi pertanyaannya, apakah di pilkada, mesin partai politik itu bekerja maksimal, belum tentu. Koalisi gemuk ini tak men jamin bisa menang pilkada,” kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, kemarin.

Sebab kandidat dari koalisi akan dinilai pemilih nantinya. Apakah dia memiliki popularitas tinggi dan menjadi pilihan yang sudah pasti di masyarakat Kota Tangsel atau tidak.

Baca juga : Kader Pemuda Pancasila Jadi Ketua DPD Partai Golkar Lahat

“Nah, kalau di pilkada, orang atau pemilih masih melihat figur, makanya saya bilang po pu laritas, tingkat kesukaan, sampai elektabilitas itu menjadi faktor penentu kemenangan paslon,” ujarnya.

Perlu diketahui, saat ini paslon Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo maju diusung tiga partai: Gerindra, PDIP, Partai Hanura.

Koalisi partai itu mengantongi 17 kursi DPRD Kota Tangsel. Itu artinya pasangan ini melebihi batas minimal dukungan parlemen, yakni 10 kursi.

Baca juga : Layanan Komunikasi Telkomsel Di Sumatera Berangsur Pulih

Paslon Muhammad-Rahayu jadi koalisi tergemuk di antara dua paslon lainnya. Yakni, Be nyamin Davnie - Pilar Saga Ichsan, dan Siti Nur Azizah-Ruhamaben. Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan didukung Golkar dan PPP dengan 10 kursi parlemen.

Sedangkan paslon Siti Nur AzizahRuhamaben didukung PKS dan Partai Demokrat dengan perolehan 13 kursi parlemen.

Adib menjelaskan, paslon Mu hammad-Rahayu perlu terjun langsung ke lapangan agar masyarakat lebih mengenal sosok serta program ditawarkan.

Baca juga : Bangun Koalisi Besar, Afifah Sowan Ke Sesepuh Golkar Depok

Rahayu, lanjut Adib merupakan sosok baru di dunia birokrasi Kota Tangsel. Sehingga membutuhkan langkah ekstra agar dirinya dikenal masyarakat Kota Tangsel.

Langkah itu harus dijalani para kandidat untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas. Karena itu, lanjut Adib, masya rakat akan memilih figur kan didat, bukan koalisi partai pendukung.

“Sekarang masih Agustus ada hampir empat bulan bagaimana kita akan melihat dari figur-figur itu mengkam panyekan sebuah formula, bran ding politik dan visi-misi baik yang ditawarkan kepada masyarakat Kota Tangsel,” tutupnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.