Dark/Light Mode

Setelah Paha Mulus

Ponakan Prabowo Diusik Cuitan `Coblos Udelnya`

Senin, 26 Oktober 2020 07:26 WIB
Calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati (Foto: Instagram/rahayusaraswati)
Calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati (Foto: Instagram/rahayusaraswati)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perjalanan Rahayu Saraswati di Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) banyak diganggu warganet. Setelah kasus “paha mulus”, awal September lalu, kini, keponakan Prabowo Subianto itu diusik cuitan “coblos udelnya”.

Cuitan “coblos udelnya” bermula saat akun Facebook Bang Djoel di grup Tangsel Rumah dan Kota Kita mengunggah foto lawas Saraswati yang tengah hamil tua. Fotonya diambil secara screenshot dari Instagram Saras, @rahayusaraswati. Di foto tersebut, terlihat Saras memamerkan perut buncitnya.

Dalam unggahannya, akun Bang Djoel membuat keterangan provokatif, bahkan berbau pelecehan. "Yang mau coblos udelnya silakan. Udel udah diumbar. Pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin Tangsel?" tulisnya. 

Unggahan Bang Djoel ini membuat banyak pihak marah. Termasuk politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany. Tsamara menilai, unggahan itu sebagai pelecehan. 

Baca juga : Anak Buah Prabowo Ingatkan Kampanye Damai

"Mbak @RahayuSaraswati keliling Tangsel kampanye program. Dan orang ini lebih tertarik membahas udel? Kalau foto kehamilan dijadikan alat pelecehan, yang bermasalah pasti otak pelaku pelecehan. Setelah paha mulus, kini coblos udel. Kandidat nomor 2 dan 3 harus tertibkan pendukungnya," pintanya melalui akun Twitter, @TsamaraDKI, kemarin.

Warganet lain juga geram dengan aksi Bang Djoel itu. "Bahas kok udel ya? Mbok yang disoroti programnya, terobosannya, rekam jejaknya, dan lain-lain," sesal @pakdedungpret. "Susah kalau otak selalu mesum dan hati jahat, yang keluar pasti hal yang nggak pantas diucapkan. Tetap semangat Mbak @RahayuSaraswati dan Mbak @TsamaraDKI," sahut @soe_peje.

Akun @SelenaRatuLele tak habis pikir, kok bisa-bisanya beda pendapat diluapkan ke penyerangan fisik lawan. "Apa sih hubungan foto hamil sama Pilkada. Bingung gua sama buzzer-buzzer nggak ada akhlak itu," katanya. "Ingat wahai Bani Adam. Kamu semua dilahirkan dari perut yang membesar (kandungan), tanpa ibu-ibu kalian, kalian tak mungkin dilahirkan di dunia fana ini. Mohon jangan melecehkan wanita (surga)-mu," imbuh @EthicsA.

Akun @Rosal1nd4 langsung to the point. "@KomnasPerempuan ini sudah pelecehan lho. Masuk pelanggaran nih, tapi apa bisa diberikan sanksi? @bawaslu_RI, @kpud_tangsel," tanyanya. "Secara etika dan logika hukum, @KPU_ID dan @bawaslu_RI wajib menindak orang yang mengunggah gambar tidak resmi yang tidak terkait dengan dari cakada kontestan peserta Pilkada," sambung @Hardjoeno.

Baca juga : Prabowo Ditunggu Omongannya

Bagaimana tanggapan Saraswati? Saat dihubungi Rakyat Merdeka, Calon Wakil Wali Kota yang berpasangan dengan Muhamad ini tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia menerangkan, foto tersebut merupakan bentuk syukur atas karunia anak pertama yang Tuhan berikan lima tahun lalu. Tidak ada kaitannya dengan kontestasi Pilkada saat ini. "Malah dijadikan bahan serangan pendukung lawan," tuturnya, tadi malam.

Kata Saraswati, kehamilan adalah kodrat yang belum tentu semua perempuan merasakannya. Tanpa kehamilan, tak ada anak, tak akan ada keturunan. Dia heran, berkat Tuhan seperti ini masih dijadikan bahan untuk melecehkan seorang perempuan dan ibu yang kebetulan menjadi calon pemimpin kepala daerah.

"Apakah contoh ini yang kita berikan kepada generasi berikutnya? Apakah beliau yang memuat itu nyaman jika ibundanya diperlakukan demikian oleh siapa pun?" cetus Saraswati, kesal.

Terlepas dari keyakinan setiap pribadi dan cara pandang berbusana yang layak, politisi Gerindra itu menganggap unggahan akun Facebook Bang Djoel sudah kelewatan. Dia pun membuka kemungkinan menyelesaikan masalah ini secara hukum. "Kata-kata yang digunakan jelas bentuk pelecehan dan ini tidak bisa ditolerir," tegasnya.

Baca juga : Pilar Saga Mau Tingkatkan Mutu Pendidikan di Tangsel

Saraswati menyebut, itu foto lima tahun lalu. Artinya, si pengunggah sangat niat mencari foto-foto pribadinya untuk serangan politik. Parahnya lagi, kejadian seperti ini sudah dua kali terulang. "Harapan tentang adanya Pilkada bermartabat, kampanye terhormat, saling menampilkan visi misi yang baik, terasa semakin jauh melihat masih adanya kenyataan seperti ini," tukasnya.

Sebelumnya, wanita kelahiran Jakarta, 34 tahun silam itu, diusik cuitan "paha mulus”. Tepatnya, saat politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana nge-tweet soal kemolekan tubuh salah satu calon pemimpin Tangsel. "Paha calon Wali Kota Tangsel itu mulus banget," seloroh Panca dalam akun resminya @panca66, 4 September lalu. Setelah cuit itu jadi ramai, Panca lalu menghapusnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.