Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pengen Sejahterakan Guru Mengaji, Paslon Jarot-Mokhlis Mendapatkan Apresiasi

Selasa, 24 November 2020 16:24 WIB
Calon Bupati-Wakil Bupati Sumbawa, Jarot (kiri)-Mokhlis/Ist
Calon Bupati-Wakil Bupati Sumbawa, Jarot (kiri)-Mokhlis/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Janji peningkatan kesejahteraan untuk guru mengaji didengungkan oleh pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jarot-Mokhlis.

Perhatian terhadap para guru mengaji ini langsung mendapatkan reaksi positif dari berbagai pihak. Unsur Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah dan DPR mengapresiasi niatan itu.

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto mengatakan, para guru mengaji selama ini memang kurang diperhatikan kesejahteraannya. 

Oleh karenanya, janji insentif bagi para guru mengaji merupakan langkah yang baik dari calon kepala daerah, lantaran sesuai kebutuhan di lapangan. 

Baca juga : 14 Perguruan Tinggi di Italia, Sapa Calon Mahasiswa Indonesia

“Penting bagi kita adanya komunikasi keagamaan, sehingga masyarakat dan anak-anak tidak terjebak ilmu agama yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Guru mengaji bagian dari itu,” Selasa (24/11). 

Dia menyampaikan, guru mengaji merupakan elemen penting dalam upaya mendorong nilai-nilai agama pada anak-anak. Gerakan pembinaan masyarakat ini sudah semestinya digenjot atau didukung lewat subsidi. 

Jadi, kata dia, seyogianya persoalan insentif guru mengaji ini tidak hanya dijanjikan oleh salah satu calon kepala daerah saja. 

“Tapi seluruh calon kepala daerah, karena ini jadi tanggung jawab moral,” jelasnya.  

Baca juga : Pilkada Tangsel Tinggal Sebulan Lagi, Burhanuddin: Belum Ada Paslon Yang Mendominasi

Bagi Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KH Cholil Nafis, berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan guru atau tenaga pendidik, baik guru ngaji atau guru sekolah biasa, merupakan hal wajar dan baik untuk dilontarkan calon kepala daerah. 

Sebab, masih banyak guru di daerah yang kesejahteraannya jauh dari kata layak. 

Hanya saja, Cholil menyarankan janji ini harus dieksekusi setelah terpilih nanti.  

“Kalau berjanji saya kira baik saja, tapi nanti realisasinya kan pakai APBD kalau sudah terpilih dan menjabat. Tapi jangan saat ini menggunakan uang pribadi untuk money politics ke guru-guru, itu sangat tidak baik," tegasnya.

Baca juga : Paslon Jarot-Mokhlis Janji Sediakan Air Bersih Di Sumbawa

Anggota Komisi VIII DPR Zainul Arifin mengapreasi keinginan tiap calon kepala daerah yang ingin memperjuangkan atau bahkan menaikkan insentif untuk guru ngaji.

Dia yakin hal tersebut memang perlu diperjuangkan semua pihak, termasuk oleh pemerintah daerah. 

“Komisi VIII DPR tetap mendorong dan memperjuangkan hal-hal yang merupakan kewajiban pemerintah, seperti insentif guru ngaji ini,” katanya.

Makanya, pihaknya juga mendukung program pemberian insentif yang digaungkan oleh para kepala daerah. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.