Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penyidikan Kasus Pencucian Uang

Check And Balance Tetap Jalan Di Depok

Senin, 28 Desember 2020 06:37 WIB
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Mohammad Idris Imam Budi Hartono akan dilantik awal Februari 2021.
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Mohammad Idris Imam Budi Hartono akan dilantik awal Februari 2021.

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menegaskan, mekanisme check and balance tetap berjalan dalam sistem Pemerintahan Kota (Pemkot) Depok, pasca petahana Mohammad Idris dan dirinya resmi dilantik jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok awal Februari 2021. 

Kritik, masukan dan koreksi antara eksekutif dan legislatif di Kota Depok, tidak akan mati. Saat ini, aku Imam, PKS menguasai 12 kursi DPRD Kota Depok. 

Selain dia yang juga berlatar belakang kader PKS, di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok, partainya menjadi peraih suara terbanyak. 

Tapi, sebut dia, kedua hal itu tidak akan melunturkan proses check and balance. Ditegaskan mantan Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) ini, check and balance adalah mekanisme saling mengontrol, menjaga keseimbangan antara lembagalembaga pemerintahan, atau yang biasa disebut dengan cabang-cabang kekuasaan negara. 

Baca juga : Pulihkan UMKM, BNI Andalkan Layanan Digital

Karena itu, bersama Idris, dia tidak akan anti kritik dan masukan, termasuk dari PKS sendiri, dalam merumuskan sebuah kebijakan kelak. “Check and balance akan tetap berjalan. 

Para anggota dewan pun akan tetap bisa mengkritik kami, bila keluar jalur. Kritik membangun tentunya,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka. 

Menurut Imam, pasca dilantik, dia dan Idris akan sepenuhnya akan jadi milik masyarakat Depok. Sehingga keputusan atau pun kebijakan yang akan dikeluarkan eksekutif, akan diutamakan berpijak pada kebutuhan rakyat. 

Imam juga mempersilakan partai yang tidak mengusungnya di Pilkada Kota Depok untuk mengoreksinya, bila kebijakannya kelak tidak berpihak pada rakyat. Ini penting, agar tidak ada kebijakan yang salah sasaran. 

Baca juga : Akademisi UI: Kasus Penipuan Pinjaman Online Turun Drastis Berkat Peran OJK

“Bila partai pengusung paslon 02 ingin bergabung, silakan. Tapi bila ingin jadi oposisi dan ikut mengawasi kami, juga silakan. Itu pilihan politik,” jelasnya. 

Imam pun mengajak warga untuk bersama-sama membangun Kota Depok jadi lebih baik. “Bangun Depok bersama jangan hanya sekedar slogan saja, tetapi hendaknya dilaksanakan bersama sama,” tutupnya. 

Di tempat terpisah, Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna menyampaikan, pelantikan pasangan Idris-Imam Budi Hartono selaku pasangan terpilih kemungkinan akan digelar awal Februari. 

“Tuntas sudah kerja KPU. Tinggal menunggu waktu pelantikan yang akan ditetapkan dan dijadwalkan Mendagri, yang akan memberikan mandat kepada gubernur untuk mengurus pelantikan itu,” terangnya. 

Baca juga : Kemenkumham Ragukan Surat Dari NCB Interpol

Nana juga memastikan tidak ada gugatan yang dilayangkan pa¬sangan Pradi Sup¬riatna-Afifah Alia terhadap hasil penghitungan dan rekapitulasi suara Pilkada Kota Depok. 

Sehingga, pasangan Mohammad IdrisImam Budi Hartono tinggal menunggu pelantikan menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok periode 2021-2026. [SSL]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.