Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Covid-19 Meningkat, LaNyalla Minta Agenda Pertemuan Besar Ditunda
Kamis, 17 Juni 2021 11:47 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Lonjakan kasus Covid-19, yang diduga varian baru yang lebih cepat menular, sedang melanda Tanah Air. Kondisi ini membuat Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti prihatin.
Untuk mengantisipasi lonjakan semakin besar, LaNyalla meminta semua pihak menunda agenda pertemuan skala besar. Sebab, potensi berkumpulnya ratusan orang tidak bisa dihindari. Apalagi dengan peserta yang datang dari seluruh Indonesia.
“Saya berharap agenda organisasi maupun partai yang akan menggelar pertemuan dengan menghadirkan stakeholder dari seluruh provinsi, ditunda dulu. Kita sudah lihat tren penyebaran dan kasus Covid-19 meningkat di banyak wilayah. Bahkan beberapa daerah zona merah dan siaga 1. Ini penting untuk menjadi pertimbangan semua pihak,” tegasnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (17/6).
LaNyalla menegaskan, penundakaan itu juga harus termasuk agenda Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang sedianya akan diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Juni mendatang. Menurutnya, organisasi para pengusaha itu harus memberi contoh kepada masyarakat untuk menunda demi kemaslahatan umum, khususnya terkait pandemi Covid-19 yang meningkat kembali.
“Saya juga pengurus Kadin. Saya hafal betul kalau Munas Kadin, pasti akan dihadiri ratusan orang. Peserta resmi dan peninjau saja sudah 5 orang per provinsi. Belum lagi pengurus Kadin Indonesia dan panitia, SC, dan OC. Lalu event organizer yang terlibat. Masih ditambah pengurus yang bukan peserta yang hadir inisiatif sendiri untuk melihat atau sekadar ingin ikut meramaikan acara. Ini tidak bisa dicegah, karena mereka berangkat sendiri atas biaya sendiri,” terangnya.
LaNyalla juga menyinggung lokasi Munas Kadin di Kendari. Dia melihat, fasilitas di Kendari tak selengkap di Bali, yang sebelumnya ditetapkan jadi lokasi Munas Kadin lalu dibatalkan. Hotel dan ballroom untuk acara pasti lebih besar dan lebih memadai ada di Bali.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya