Dark/Light Mode
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Sebelumnya
Tidak semua politisi seperti itu. Ada juga yang bisa dipercaya dan tidak berbohong. Kalaupun ada yang melenceng, tidak semua. Hanya oknum, mengutip istilah yang sampai sekarang tak pernah usang.
Ada yang meng-counter stereotip “politisi sulit dipercaya omongannya”. Tidak semua politisi sering ingkar. Bisa juga karena para pengkritik yang nyinyir. Pembelaan diri ini disampaikan mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.
“Kalau pun saya bisa berjalan di sungai Thames, mereka pasti mengkritik saya dengan mengatakan bahwa saya tidak bisa berenang,” kata Thatcher.
Baca juga : Menghukum Koruptor
Kita yakin, politik Indonesia dan politisinya tidak seperti yang dikatakan Charles de Gaulle. Kalaupun ada yang tidak bisa dipercaya omongannya, bukankah “kebiasaan berbohong” itu juga dilakukan masyarakat umum.
Ada penelitian yang menyebutkan bahwa setiap orang, dalam sehari, rata-rata berbohong sebanyak dua kali. Bahkan, ada yang menghitung “kebiasaan” Donald Trump. Trump, baru empat tahun memimpin AS sudah mengeluarkan pernyataan yang meragukan yang diindikasikan berbohong, lebih dari 30.000 kali.
Apakah politisi yang sudah ketahuan berbohong akan kesulitan dalam pemilu? Penelitian di AS, seperti ditulis The Conversation, tidak. Itu terjadi dalam Pilpres AS, 2016.
Baca juga : Jangan Lagi Ada Ironi
Kalau di Australia, iya. Banyak politisi di Australia yang tidak terpilih lagi setelah ketahuan berbohong.
Tiap negara beda-beda karakternya. Bahkan mungkin ada juga yang langsung mengubur politisi karena ketidakpercayaan yang sudah menumpuk dan berkerak, seperti anekdot di atas.
Bagaimana di Indonesia? (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.