Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Kenapa pejabat publik perlu menyingkirkan sikap mentang-mentang dan “bodo amat”? Kenapa pejabat wajib menjaga etika atau moral politik?
Pertama, mereka adalah orang-orang terpilih yang menjadi panutan.
Apa yang mereka pikirkan, katakan dan lakukan akan menjadi pola bagi masyarakat. Kebijakan yang mereka hasilkan akan menjadi patron. Kalau pejabat tidak mematuhi etika, masyarakat akan lebih tidak patuh lagi.
Baca juga : Crazy Rich, Bukan "Crazy Law"
Kita punya pepatah klasik, “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Atau, yang lebih kurang ajar, murid mengencingi guru. Kalau pejabat melanggar etika, masyarakat akan ramai-ramai melanggar etika juga.
Kalau itu terjadi, terbentuklah “budaya” pelanggaran secara berjamaah. Di semua lapisan. Dari pejabat rendah sampai tinggi. Dari atas sampai bawah. Dari rumah, jalan raya, sampai ruang-ruang politik yang terbuka maupun tertutup. Kondisi ini akan melahirkan apa yang oleh penulis Amerika Serikat Hannah Arendt disebut sebagai “banalitas kejahatan”.
Kedua, pejabat perlu mematuhi etika dan moral politik karena mereka dibiayai oleh rakyat. Dari uang rakyat. Ada tanggung jawab moralnya. Jangan seperti orang yang punya banyak utang, tapi gaya hidupnya serba mewah dan ugal-ugalan.
Baca juga : "Demokrasi 41.839 Jam"
Ketiga, pejabat perlu mematuhi etika dan moral politik karena mereka punya tugas untuk menumbuhkan kepercayaan publik. Ini modal penting dan kokoh bagi suatu bangsa.
Kalau kepercayaan publik tergerus apalagi lenyap, bisa terjadi vandalisme dan anarki. Walau struktur dan lembaga demokrasinya berdiri tegak, tapi keropos. Mudah goyah. Berisiko.
Apalagi kalau yang membuat keropos justru pejabat atau oknum yang punya kepentingan sesaat, yang berpikiran bahwa “kekacauan ini akan diurus oleh generasi berikutnya”. Ini berbahaya.
Baca juga : Kendali Diri, Kendalikan Harga!
Jangankan pejabat publik, perang pun, yang sangat kacau dan merusak itu, ada etika serta moralnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.