Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kapan Akan Turun?

Senin, 23 Mei 2022 06:15 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Masih mahalnya harga minyak goreng sungguh sangat ironis. Sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, kita malah mengalami masalah ini secara berlarut-larut. Berbagai jurus yang sudah dilakukan Pemerintah, namun belum ampuh mengatasi masalah ini.

Kita tidak bisa menjadi tuan di negeri sendiri. Ibarat pepatah, untuk masalah minyak goreng ini, kita seperti ayam mati di lumbung padi.

Baca juga : Capres Dan Medsos

Masalah minyak goreng yang berkepanjangan ini sungguh telah menampar wajah bangsa ini sebagai negara yang memiliki lahan perkebunan sawit terluas di dunia. Sebagai pemilik raw material terbesar untuk minyak goreng. Apalagi, hal ini juga sempat disorot dulu. Tidak heran, banyak orang bertanya-tanya, apa sesungguhnya yang sedang terjadi.

Dengan kondisi ini, perlu segera ada perbaikan. Terutama dalam hal manajemen minyak sawit dari hulu sampai hilir. Semua harus diperbaiki. Kita harus benar-benar serius membereskannya, agar masalah mahalnya minyak goreng ini segera selesai dan tidak terulang lagi.

Baca juga : Lagi-lagi Karena Fee

Kalau bicara masalah hilir, kita harus bicara packaging. Kalau sudah ada packaging, tentu akan lebih mahal dari raw material. Namun, kondisi ini bukan alasan. Sebab, kita memiliki lahan sawit terluas di dunia.

Dengan kepemilikan lahan terluas, kita tidak boleh disetir orang lain. Oleh bangsa lain. Apalagi dimonopoli dan dipermainkan mafia. Bila perlu, kita yang seharusnya memonopoli.

Baca juga : Penghasut Di Medsos

Saat ini, beberapa “mafia” sudah ditangkap Kejaksaan Agung. Ekspor minyak goreng juga sempat dihentikan. Namun, kenapa hanya minyak goreng belum turun juga. Pemerintah harus segera menyelesaikan masalah ini. Agar penderitaan emak-emak segera selesai. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.