Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Siap Siaga Hadapi Ancaman Bencana

Jumat, 25 November 2022 06:40 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi Senin (21/11) lalu, kembali menyadarkan kini bahwa Indonesia adalah negeri yang rentan bencana. Sudah merupakan takdir geografisnya, negeri ini penuh dengan gunung-gunung merapi aktif dan sesar. Kapan saja, bisa terjadi guncangan besar, tanpa bisa diprediksi secara pasti.

Menyadari takdir Ilahi seperti ini, maka sudah seharusnya kita selalu waspada dan bisa mengadaptasi diri dengan ketetapan bumi pertiwi penuh dengan vulkanik. Bencana memang tidak bisa dihindari. Tapi, dampak kerusakan dan korban bisa kita minimalisir dengan kesiapsiagaan yang dilakukan.

Baca juga : Bergandengan Tangan Untuk Cianjur

Indonesia bukanlah satu-satunya negeri yang rawan bencana. Di belahan dunia sana, salah satunya Jepang, juga sangat rawan dengan bencana gempa bumi. Namun, Negeri Sakura itu telah lebih dulu peka terhadap takdir geografisnya. Jepang masyhur sebagai negeri langganan gempa.

Menyadari hal itu, Pemerintah Jepang dengan cekatan mendesain gedung perkantoran, apartemen, dan rumah-rumah warga yang friendly dengan gempa. Artinya, ketika ada goncangan hebat, struktur bangun di Jepang sangat fleksibel sehingga tidak mudah runtuh dan ambruk.

Baca juga : Kenapa Tak Pernah Ambil Pelajaran?

Bukan hanya arsitektur bangunan di Jepang yang tahan goncangan, para warga di negara asal Toyota itu sangat tanggap dan siap siaga dengan bencana yang datang tak diduga-duga. Mereka punya SOP (standard operation prosedure) sendiri ketika ada early warning dari institusi seperti BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Jepang.

Dengan adanya SOP tersebut, warga bisa dengan cepat melakukan penyelamatan diri. Kemampuan menyelamatkan diri secara merata inilah yang membuat jumlah jatuhnya korban nyawa akibat bencana bisa diminimalisir. Pemerintah dengan demikian bisa menjadi instrumen penyelamat nyawa warga negaranya.

Baca juga : Politik Riang Gembira

Negeri ini memiliki tingkat kerawanan yang tinggi. Patahan-patahan, dan lempengan bumi sudah mulai terlihat dari udara membentang di atas permukaan laut. Hanya dengan tekanan gunung merapi yang berderet di beberapa pulau besar Indonesia, dapat mengakibatkan pergeseran tanah darat dan laut yang menjadi pemicu gempa bumi dan tsunami.

Realitas geografi yang demikian inilah yang harus menjadi dasar bagi para pemangku kebijakan untuk melakukan edukasi kepada warga tentang bagaimana cara tanggap terhadap keadaan-keadaan darurat bencana. Pemerintah melalui BMKG harus punya teknologi canggih yang mampu mendeteksi sekaligus memberikan early warning system (sistem peringatan dini) terhadap bencana. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.