Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ngaku Relawan Tapi Recokin

Jumat, 4 November 2022 06:35 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Mendekati Pilpres 2024, kelompok relawan, yang mengaku sebagai pendukung kandidat capres, semakin banyak bermunculan. Mereka membentuk dan mendeklasikan diri di mana-mana. Ada yang berbasis milenial, ada yang berbasis santri, ada yang berbasis buruh, ada yang berbasis petani, ada yang berbasis nelayan, ada juga yang menggunakan organ lama saat Pilpres 2014 dan 2019.

Kelompok relawan ini menyebar di hampir semua kandidat capres dan figur potensial. Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, Ridwan Kamil, Mahfud MD, masing-masing ada relawannya. Bahkan, sosok yang sudah dengan tegas menyatakan tidak ada nyapres seperti Luhut Binsar Pandjaitan, tetap ada kelompok yang mengaku sebagai relawannya.

Baca juga : Prabowo Sedang Nunggu Apa?

Dari sisi elektoral, keberadaan para relawan ini bisa menjadi “booster”. Apalagi kalau mereka benar-benar bekerja dan mengkampanyekan kebaikan calon yang didukungnya kepada masyarakat. Keterpilihan calon yang didukung tentu akan meningkat.

Keberadaan mereka juga bisa menjadi “vitamin” bagi calon yang didukungnya. Semakin banyak relawan, bisa menunjukkan semakin besar dukungan kepada calon tersebut. Apalagi kalau para relawan itu rajin show of force dengan menggelar pertemuan-pertemuan besar yang menghadirkan ratusan ribu hingga jutaan orang.

Baca juga : Dua Peluang Di Tangan Emil

Tapi, ada kalanya kelompok relawan ini marah ngerecokin calon yang didukungnya. Seperti yang dialami Ganjar Pranowo. Ada pihak yang mengaku kelompok relawannya malah terus “mengadu-adu” Ganjar dengan Puan Maharani. Bahkan, ada yang melaporkan Puan ke KPK dengan membawa nama Ganjar.

Kondisi ini bisa membuat jalan Ganjar meraih tiket capres dari PDIP akan semakin sulit. Sebab, bisa muncul stigma bahwa Ganjar berusaha “membusukkan” Puan.

Baca juga : Politisi Muda, Tunjukkan Aksimu!

Ada lagi relawan Ganjar yang mendorong Presiden Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP. Hal ini sama saja mengusik Banteng. Para loyalis trah Soekarno jelas terganggu dengan wacana ini. Lagi-lagi, kondisi ini bisa memengaruhi peluang Ganjar mendapat tiket capres dari PDIP. Setinggi apa pun elektabilitas Ganjar, jika PDIP sebel, peluangnya untuk dicapreskan akan semakin kecil.

Ganjar tampaknya sudah menyadari ulah relawan yang ngerecokin ini. Dia pun buru-buru “mendamprat” relawan yang melaporkan Puan ke KPK. Ganjar juga menolak wacana Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP. â–  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.