Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Kuncinya: rakyat. Jangan pernah lupakan itu. Ini perlu diingatkan karena 2023 menjadi tahun politik. Jangan sampai kualat terhadap rakyat.
Anggota kabinet yang sebagian besar berasal dari parpol misalnya, apakah masih bisa fokus bekerja? Para kepala daerah yang berasal dari parpol, apakah masih mampu memusatkan perhatiannya untuk rakyat dan daerahnya?
Baca juga : 2023, Hidup Dan Redup
Ini yang perlu dimitigasi sangat serius. Jangan sampai politik justru menjadi bencana bagi rakyat. Politik dan demokrasi harus membahagiakan. Salah satu penentunya: para elite. Di pusat maupun daerah.
Kenapa para elite? Antara lain karena tingkat literasi rakyat masih minim. Survei mengenai literasi yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 menempatkan Indonesia di peringkat ke 62 dari 70 negara. Artinya, Indonesia menjadi 9 negara terendah.
Baca juga : Ngumpetin Debu Di Bawah Karpet
Dengan kondisi ini, diprovokasi sedikit saja, rakyat bisa terbakar. Apalagi kalau semua pihak yang bertarung menggunakan buzzer secara massif dan terus menerus. Bisa tambah panas.
Akan lebih parah lagi kalau para elite politik dan ekonomi ikut memanas-manasi dan tak memberi teladan.
Baca juga : Bingung Memilih Parpol?
Dalam kondisi sulit seperti sekarang, rakyat mestinya mendapat perhatian 200 persen. Bukan seratus persen seperti dalam kondisi “normal”.
Kenapa? Karena beberapa indikasi menunjukkan perlunya perhatian 200 persen itu. Tingkat kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, kesejahteraan, pendidikan, masih memprihatinkan. Termasuk tingkat literasi yang berada di peringkat terbawah tadi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
