Dark/Light Mode

Perdebatan yang Berkepanjangan

Rabu, 10 Januari 2024 00:05 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Debat Capres yang ketiga memang telah usai pada Minggu malam (7/1/2024). Namun, perdebatan setelah debat itu belum beres. Hingga Selasa malam (9/1/2024), perdebatan tentang debat itu masih panas.

Debat Capres ketiga tersebut memang berjalan panas. Di antara dua debat sebelumnya (Debat Capres dan Debat Cawapres), yang ketiga ini paling panas. Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, bertubi-tubi menyerang Capres nomor 2, Prabowo Subianto. Bahkan, Anies sudah mulai menyerang sejak awal pemaparan visi-misi.

Baca juga : BPP Kecewa Debat Capres Jadi Ajang Serangan Personal

Setelah acara selesai, giliran para tim sukses melanjutkan debat panas tersebut. Masing-masing kubu mengklaim yang paling unggul dalam debat tersebut, sambil menyudutkan calon lawannya. Ada juga yang mengorek-ngorek data yang diungkap calon lawan, untuk mencari kesalahannya. Tak sampai di situ, narasi-narasi menyudutkan juga terus dikembangkan, terutama Anies vs Prabowo.

Perdebatan juga menjalar ke para pendukung. Perdebatannya tidak kalah panas. Bahkan, dalam perdebatan itu muncul berbagai meme untuk sindiran atau bahkan merendahkan. Seperti, ramainya istilah “omon-omon” yang merujuk pada pernyataan Prabowo saat menanggapi Anies dalam debat tersebut. Lalu, ada juga menganggap Anies menyerang personal Prabowo dalam debat tersebut.

Baca juga : Terancam Tak Menang Hattrick, Banteng Berusaha Tenang

Suasana panas seperti ini sebenarnya wajar saja dalam sebuah Pemilu. Suasana ini menandakan antusiasme warga menghadapi pesta demokrasi ini. Suasana panas seperti ini terjadi di semua negara yang menganut pemilihan langsung. Termasuk juga di Amerika Serikat, yang dianggap sebagai “mbahnya” demokrasi.

Yang perlu dijaga adalah, suasana panas dan perdebatan tersebut jangan sampai berubah menjadi perpecahan dan pembelahan. Karena itu, sebaiknya semua pihak yang terlibat dalam perdebatan itu mampu memegang pepatah lama, kepala boleh panas tapi hati harus tetap dingin.

Baca juga : Prabowo: Ada yang Tak Objektif Memandang Pertahanan karena Ambisi

Untuk yang masih ingin berdebat, silakan dilanjutkan. Yang perlu dipegang, dalam debat jangan baperan alias terbawa perasaan. Dalam debat juga harus memerhatikan kondisi “lawan”. Jika lawan agak terpancing, lebih baik ngerem dulu. Jangan terus ngegas.

Cukup sudah perpecahan dan keterbelahan panjang terjadi di dua Pilpres sebelumnya. Di Pilpres kali ini, jangan terulang lagi. Kita boleh berbeda pilihan, boleh ikut perdebatan, tapi persaudaraan harus terus dijaga. Ingat, tantangan ke depan semakin berat. Jika kita kembali terbelah dan pecah, akan sulit menghadapi tantangan itu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.