Dark/Light Mode

Terancam Tak Menang Hattrick, Banteng Berusaha Tenang

Senin, 8 Januari 2024 08:16 WIB
Aksi kader PDIP. (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)
Aksi kader PDIP. (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mimpi PDIP bisa menang hattrick Pemilu alias menang tiga kali berturut-turut terancam buyar karena elektabilitasnya tersalip Partai Gerindra. Menghadapi kondisi ini, Banteng berusaha tetap tenang.

Tersalipnya elektabilitas PDIP oleh Gerindra terpotret dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 25-27 Desember 2023. Dalam survei itu, elektabilitas PDIP 17,5 persen, terpaut 0,4 persen di bawah Gerindra yang memperoleh 17,9 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, selisih elektabilitas antara PDIP dengan Gerindra memang tipis. Meski tipis, ini adalah kondisi pertama Indikator Politik Indonesia menemukan hasil tersebut, dengan posisi Gerindra unggul atas PDIP.

“Ini kali pertama Indikator menemukan Gerindra secara absolut sedikit di atas PDI Perjuangan,” kata Burhanuddin, dalam rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia yang bekerja sama dengan Liputan 6 SCTV, Minggu Sabtu malam (6/1/2024).

Baca juga : Prabowo-Gibran Fokus Menangkan Hati Rakyat Demi Masa Depan Damai Dan Bersatu

Dari hasil survei itu, urutan ketiga diisi Partai Golkar dengan 9,7 persen. Di bawahnya ada PKB dengan 8,6 persen dan PKS di angka 7,0 persen. Sementara 13 partai lainnya mendapat elektabilitas di kisaran 0-6 persen.

Selain di Indikator Politik Indonesia, dalam beberapa survei di beberapa lembaga lain, elektabilitas Gerindra juga unggul dari PDIP. Salah satu survei Litbang Kompas pada Desember 2023. Dalam survei ini, Gerinda ada di urutan pertama dengan raihan elektabilitas 21,9 persen, sementara PDIP 18,9 persen.

Kenapa elektabilitas PDIP bisa tersalip Gerindra? Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair), Prof Kacung Marijan menerangkan, ini terjadi karena efek Capres-Cawapres yang diusung masing-masing.

Capres-Cawapres Gerindra, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sekarang lebih diunggulkan. Elektabilitas Prabowo-Gibran jauh mengungguli Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang diusung PDIP. Kondisi ini berpengaruh pada pilihan terhadap Gerindra dan PDIP.

Baca juga : Program SMK Gratis Ganjar-Mahfud Hasilkan Anak Bangsa Yang Berdaya Saing

Selain itu, kata Prof Kacung, adalah efek Presiden Jokowi, yang masih memiliki angka kepuasan publik yang besar di masyarakat. “Jokowi lebih cenderung memberi endorsement kepada Prabowo-Gibran,” terangnya, saat dikontak Rakyat Merdeka, Minggu malam (7/1/2024).

Prof Kacung melanjutkan, di awal-awal, PDIP selalu diidentifikasi dengan Jokowi. Sebab, pada Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi berhasil jadi presiden berkat dukungan PDIP. Namun, di Pilpres 2024, Jokowi lebih banyak memberi gesture politik tak lagi sejalan dengan PDIP dan mengalihkan dukungannya kepada Prabowo, yang notabene jadi lawan politik PDIP dalam Pilpres 2024.

“Di awal kan PDIP selalu berusaha identifikasi diri ke Jokowi. Belakangan, setelah Jokowi ke Prabowo, PDIP kritis. Tapi, mereka belum betul-betul jelas tentukan posisi. Akhirnya, banyak pendukung Jokowi di PDIP yang beralih ke partai lain, khususnya ke Gerindra,” pungkasnya.

Menghadapi hal ini, PDIP berusaha tenang. Politisi senior PDIP Aria Bima menyatakan, Banteng tidak gusar dengan elektabilitas yang mulai disusul Gerindra. Dia menganggap, PDIP masih punya waktu untuk rebound, yaitu dengan mensosialisasikan program Ganjar-Pranowo.

Baca juga : Mentan Senang Performa Produksi Bawang Merah Semakin Baik

“Ini yang akan kita jelaskan terus ke masyarakat, bagaimana ideologi yang smart dan teknokratik untuk menjawab tantangan zaman dan persoalan bangsa. Persoalan rakyat dan wong cilik ini yang jadi kekuatan kita, tentu dengan kualitas kepemimpinan dan distribusi kader yang merata,” pungkasnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Senin (8/1), dengan judul “Terancam Tak Menang Hattrick, Banteng Berusaha Tenang”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.