Dark/Light Mode

Sifat Daun Kering Pendukung Capres

Senin, 15 Januari 2024 00:12 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Dai Sejuta Umat, Almarhum KH Zainuddin MZ, dalam sebuah ceramah, menggambarkan umat zaman sekarang seperti daun kering. Sifat daun kering adalah berisik, susah untuk diikat (disatukan), dan gampang dibakar. Mungkin bisa ditambahkan juga, daun kering juga gampang terbawa angin.

Istilah daun kering ini masih relevan dan kondisi sekarang. Termasuk dalam urusan politik. Sebab, banyak massa politik dan pendukung Capres saat ini yang bersifat seperti daun kering, persis seperti yang digambarkan KH Zainuddin MZ.

Pertama, pendukung Capres sekarang sangat berisik, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Segala hal mereka komentari. Bukan hanya mengagung-agungkan Capres idolanya, mereka juga banyak “mengibah” Capres saingan dari jagoannya. Tak jarang mereka ikut melakukan black campaign. Publik amat sering menemukan sumpah serapah seorang pendukung Capres tertentu menyerang membabi buta Capres lain.

Baca juga : Ini Alasan PSI Ingin Perjuangkan Creative Hub

Kedua, pendukung Capres saat ini susah diikat, dalam artian diikat dalam satu gagasan atau ideologi. Massa politik saat ini hanya berkumpul berdasarkan rasa suka atau tidak suka kepada kandidat Capres tertentu. Amat jarang dari mereka berbicara mengenai gagasan, visi, dan perjuangan. Yang mereka pegang hanya sosok Capres yang disukai. Apa pun yang dilakukan dan diucapkan Capresnya, pasti benar dan dibenarkan. Sementara, apa pun yang dilakukan Capres lain pasti salah dan disalahkan.

Ketiga, pendukung Capres saat ini gampang dibakar. Mereka begitu gampang tersulut emosi. Jika ada perdebatan atau ungkapan yang memojokkan Capres idolanya, mereka langsung emosi. Mereka pun membalas dengan menghujat, mem-bully, bahkan mungkin dengan melakukan aksi-aksi anarkis. Emosi mereka bisa meledak-ledak.

Keempat, pendukung Capres saat ini gampang terbawa angin. Karena tak memiliki bekal pemahaman visi misi yang kuat, massa politik saat ini “sangat ringan”. Mereka gampang terseret ke sana ke mari. Ibarat judul lagu dangdut lawas, ada angin barat, mereka ikut ke barat, ada angin timur, mereka ikut ke timur. Yang terpenting bagi mereka, selalu ikut Capres idolanya.

Baca juga : KPK: OTT Bupati Labuhanbatu Terkait Pengadaan Barang Dan Jasa

Untuk menghadapi massa politik seperti ini, para elite harus bijak. Elite jangan memanfaatkan kondisi massa tersebut hanya untuk kepentingan sendiri. Sebab, hal itu sangat rawan menimbulkan benturan di akar rumput. Kita tentu tidak ingin perseteruan panjang dan keterbelahan yang terjadi di Pilpres 2014 dan 2019 terulang kembali.

Yang harus dilakukan elite adalah membimbing massa politik tersebut. Berikan pelajaran kepada mereka, mendukung Capres tertentu sangat boleh, tapi jangan pernah melakukan hal-hal yang bisa memecah belah bangsa.

Sayangnya, elite kita justru memanfaatkan sifat masyarakat ini untuk kepentingan elektoral. Sebab, yang ada di benak mereka saat ini, bagaimana caranya untuk menang, apa pun konsekuensinya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.