Dark/Light Mode

Perkuat Daya Saing Produk Perikanan, KKP Siapkan Jurus Jitu

Rabu, 27 Desember 2023 19:17 WIB
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP KKP) Budi Sulistiyo. (Foto: Dok. KKP)
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP KKP) Budi Sulistiyo. (Foto: Dok. KKP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan jurus jitu penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan Indonesia berbasis ekonomi biru.

Jurus tersebut diantaranya, mencakup aspek standardisasi, inovasi produk dan nilai tambah, penerapan ketertelusuran dan rantai dingin, pengelolaan logistik ikan, pemberdayaan usaha, akses pembiayaan dan investasi, serta promosi dan akses pemasaran.

"Salah satu strateginya adalah menciptakan produk kualitas tinggi dan inovasi produk memenuhi standar pasar internasional dan menguasai pasar dalam negeri," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo dalam keterangan resminya Rabu (27/12/2023).

Budi optimis bahwa target pemasaran produk perikanan Indonesia telah mengacu pada kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri (market driven).

Baca juga : Hari Ibu, Royal Safari Garden Berikan Edukasi Hingga Pemeriksaan Kesehatan

Pada tahun 2029, nilai ekspor produk kelautan dan perikanan ditargetkan sebesar 8,5 miliar dolar AS dan nilai perdagangan dalam negerinya mencapai Rp 796,93 triliun.

Jurus berikutnya, kata Budi, pemanfaatan teknologi pengolahan ramah lingkungan yang didukung dengan pemenuhan bahan baku sesuai standar, harga stabil dan wajar, serta penerapan sistem rantai dingin dan logistik ikan yang efisien, koneksitas dan kompetitif.

"Pemenuhan bahan baku berkualitas adalah salah satu bagian dari penerapan sistem logistik dan rantai dingin dalam satu sistem yang bergerak bersama," jelasnya.

Tak kalah penting juga, strategi bangga terhadap produk Indonesia dan sekaligus melindungi sumberdaya kelautan dan perikanan Indonesia akan dilaksanakan melalui kegiatan 'Tahun Tuna Indonesia 2024', Promosi 'Mutiara Perhiasan Resmi Nusantara', dan 'Sertifikasi Indikasi Geografis Ikan Hias Indonesia'.

Baca juga : Shayne Pede Skuad Garuda Bisa Bersaing Di Pentas Piala Asia 2023

Untuk itu, dalam Focus Group Discussion (FGD) Ditjen PDSPKP bersama dengan 300 stakeholders terkait telah membagi beberapa tema diskusi pendalaman, seperti tema logistik, komoditas ikan hias dan mutiara, komoditas udang, komoditas rumput laut hingga terkait komoditas tuna.

Budi meminta para pemangku kepentingan, seperti asosiasi dan pengusaha untuk turut menjaga kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan. Salah satunya bawah laut akan sehat kalau semua pihak menjaga dari sampah plastik.

"Proses bisnis itu hulu hilir, maka kita pun akan diskusi tentang pemasaran, logistik, dan pembiayaan usaha. Tolong dapat dicermati, apa yang perlu dikoreksi dan ditambahkan," tegasnya.

Sebagai langkah awal, dalam rangka penyusunan strategi pembangunan kelautan dan perikanan, KKP secara aktif meminta masukan para pemangku kepentingan terkait.

Baca juga : Hadir Di Sumedang, Ganjartivity Temui Petani Cabe, Siap Perjuangkan Aspirasi

"Ini bagian dari membangun komunikasi efektif agar usaha perikanan berkembang dengan baik, karenanya perlu sinergi dan kolaborasi dalam rangka meningkatkan daya saing," tuturnya.

Budi mengaku ingin terus memperkuat wadah komunikasi antara jajarannya dengan para pemangku kepentingan lainnya.

Kebersamaan antara Pemerintah, dalam hal ini KKP, dengan stakeholders terkait sangat penting guna memaksimalkan peluang sektor kelautan dan perikanan. Terlebih laut tidak hanya menyediakan kebutuhan protein, melainkan juga oksigen hingga kebutuhan lainnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kunci keberhasilan dalam pembangunan kelautan dan perikanan yaitu sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak menjadi super team dalam membangun sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.