Dark/Light Mode

Kabinet Zaken & Profesional

Senin, 20 Mei 2024 05:02 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Ke depan, formasi kabinet harus zaken juga clean. Zaken itu profesional. Ahli. Karena ahli, ia dibayar dengan baik oleh negara. Mereka yang terpilih sejatinya merasa cukup dengan yang telah dibayarkan negara.

Kabinet zaken adalah kabinet yang terlatih intrapreneur bahkan enterpreneur. Tapi, karena menteri-menterinya bekerja untuk negara, mereka mencukupkan bayaran atas profesinya dari saluran resmi organisasi pemerintahan. Tidak dari selain itu.

Baca juga : Diintervensi Hasil Survei

Kabinet zaken ke depan adalah kumpulan orang-orang yang terlatih dengan tradisi korporasi yang baik: good corporate governance. Mereka bekerja dengan target pencapaian jelas dan standar yang jelas. Mereka juga terbiasa dengan sistem monitoring dan evaluasi yang terukur, berjenjang, dan terencana.

Orang-orang top profesional terbangun dari kebiasaan pengelolaan keuangan yang terbuka. Apalagi pernah memimpin perusahaan-perusahaan publik (listed companies), mereka pasti mengerti tentang pengelolaan keuangan yang diaudit secara berlapis.

Baca juga : Pilkada Jakarta, Pilpres Jilid II

Dengan begitu, tidak ada kebocoran keuangan, bahkan yang alus sekalipun. Antara kebijakan, program, dan budgeting, top eksekutif terlatih untuk melakukan transparansi lalu lintas keuangan kepada publik.

Mereka dikawal ketat prinsip efektif dan efisien dalam penggunaan anggaran. Maklum, mereka terbiasa harus melakukan pelaporan secara berkala kepada pemegam saham: publik.

Baca juga : Mempersiapkan Pilkada 2024

Diharapkan, dengan values yang terbangun dari perusahaan publik itu mereka bawa saat memimpin instansi pe merintahan. Mereka diharapkan bahkan bisa mentransformasi kultur birokrasi dari instansi tempat bekerja dan atau sekolah mereka dulu dari sangat birokratis prosedural ke hal-hal yang praktis dan solutif.

Kalau benar yang terpilih dalam kabient orang-orang berprinsip zaken dan profesional, maka rasanya, yang menimpa menteri-menteri yang terjerat kasus korupsi tidak terulang. Semoga ke depan tidak akan ada lagi kisah tragis menteri-menteri jadi tersangka. Naudzubillah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.