Dark/Light Mode

Pilkada Jakarta, Pilpres Jilid II

Rabu, 15 Mei 2024 05:01 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Parpol-parpol mulai sibuk dan bersiap menghadapi Pilkada Jakarta 2024. Beberapa nama sudah dimunculkan untuk menjadi kandidat calon gubernur untuk wilayah yang nanti berubah nama menjadi Daerah Khusus Jakarta ini. Pertarungannya berpotensi akan sangat sengit. Bahkan bisa menjadi kelanjutan pertarungan Pilpres 2024.

Meski akan segera kehilangan status sebagai Ibu Kota Negara, posisi Jakarta tetap sangat prestisius. Sebab, pusat ekonomi tetap akan ada di sini. Beberapa kantor penting juga akan tetap berada di Jakarta untuk jangka waktu yang cukup lama ke depan. Untuk itu, posisi Gubernur Jakarta tetap menjadi rebutan. Apalagi, hasil Pilgub Jakarta juga menentukan dalam pemenangan Pilpres dan Pemilu.

Sejarah mencatat, hasil Pilgub Jakarta 2012 turut menentukan kemenangan Pilpres 2014. Jokowi, yang terpilih menjadi Gubernur Jakarta dalam Pilgub itu, melenggang menjadi Presiden. PDIP, yang menjadi pengusung utama Jokowi, sukses menjadi pemenang Pemilu.

Baca juga : Mempersiapkan Pilkada 2024

Demikian juga dengan hasil Pilkada Jakarta 2017, meski dengan kasus yang agak berbeda. Prabowo Subianto, yang menjadi pengusung utama Anies Baswedan saat ini, sukses menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.

Atas hal ini, parpo-parpol dan para tokoh akan terus berebut untuk menjadi pemenang di Pilkada Jakarta. Sejauh ini, sudah muncul banyak nama untuk menjadi kandidat Cagub Jakarta. Mulai dari Anies Baswedan, Ridwal Kamil, Basuki Tjahaja Purnama, Tri Rismaharini, Ahmad Sahroni, Rahayu Saraswati, Ida Fauziyah, Mardali Ali Sera, sampai Basuki Hadimuljono.

Saat ini, peta koalisi untuk mengusung Cagub DKI memang belum mengkerucut. Namun, ada tanda-tanda sebagian parpol melanjutkan koalisi saat di Pilpres 2024 untuk menghadapi Pilkada Jakarta. Contohnya, NasDem, PKB, dan PKS dalam Koalisi Perubahan masih terus saling melakukan penjajakan, meski belum satu suara soal calon. Demikian juga dengan Koalisi Indonesia Maju yang berisi Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.

Baca juga : Toxic Sebenarnya

Sedangkan untuk PDIP, meski membuka diri dengan koalisi lain, nampaknya tetap akan selektif dalam menggaet teman untuk berkoalisi dalam Pilkada DKI. Sebab, masih ada ganjalan sosiologi antara PDIP dengan parpol-parpol pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Terlebih, PDIP juga biasanya keukeuh ingin mendapat jatah gubernur, bukan wakil gubernur.

Dengan peta seperti ini, ada kemungkinan Pilkada Jakarta menjadi kelanjutan pertarungan Pilpres 2024. Koalisi Perubahan bisa kembali bersatu dengan mengusung Anies atau calon lainnya. Koalisi Indonesia Maju bisa bersama-sama lagi dengan mengusung Ridwan Kamil atau tokoh lain. Kemudian, PDIP akan memunculkan kader sendiri.

Jika hal ini terjadi, tentu pertarungan akan sengit. Sama sengitnya seperti Pilpres. Namun, apa pun itu, jangan sampai sengitnya pertarungan membuat hubungan antara anak bangsa retak.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.