Dark/Light Mode
Sebelumnya
Artinya, GenZ memang “agak lain”. Unik. Karena itulah, mereka perlu disiapkan sejak dini, di usia sekolah. Baik mental maupun pekerjaannya.
GenZ memang lebih terobsesi menyeimbangkan kehidupan sosial dan pekerjaan. Mudah gonta-ganti tempat kerja. Cepat bosan. Ini berbeda dengan generasi sebelumnya yang lebih “tradisional” dan terobsesi dengan pekerjaan. Mereka kerap menertawai generasi sebelumnya yang terlalu larut dalam pekerjaan.
Baca juga : Pukul Sembilan, 26 Tahun Lalu
Karena itu, GenZ butuh treatment khusus. Fenomena ini pernah ditangkap oleh Presiden Jokowi ketika mengangkat tujuh orang staf khusus milineal yang masih berusia muda.
Para Stafsus ini diharapkan bisa mendekati dan memberi masukan untuk “memecahkan” masalah generasi muda. Sayang, kiprah mereka dipertanyakan.
Baca juga : Segera Cari Solusi Naiknya Uang Kuliah
Ide ini sebenarnya bagus. Artinya, ada perhatian khusus terhadap milenial, dan sekarang GenZ. Karena, beberapa tahun ke depan, fenomena GenZ akan kian kompleks. Mulai dari pendidikannya, kesehatan mental sampai pekerjaaannya.
Pemerintah Prabowo-Gibran, perlu lebih fokus untuk mengelola GenZ. Tak perlu membentuk Stafsus GenZ, yang penting hasilnya optimal.
Baca juga : Bukan Pagar Makan Tanaman
Sekarang, selain di warung seblak BangSat Seuhah, wajah Indonesia juga ada di tangan kebijakan dan langkahlangkah pemerintah Prabowo-Gibran (dan lima bulan pemerintahan Jokowi). Kita tunggu satu wajah Indonesia ke depan: wajah cantik dan menarik.
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 1 & 8, edisi Minggu, 26 Mei 2024 dengan judul "Wajah Indonesia Di Warung Seblak"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
