Dark/Light Mode

Rupiah Bikin Cemas

Jumat, 21 Juni 2024 03:15 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah terus-terusan babak belur digencet dolar AS. Pada perdagangan kemarin, rupiah sudah menyentuh Rp 16.400 per dolar AS. Angka ini semakin dekat dengan kondisi nilai tukar saat krisis moneter, yang ketika itu mencapai Rp 16.800 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini terjadi sejak awal tahun 2024. Rupiah terus terperosok setelah Idul Fitri. Sempat terjadi penguatan, namun kini melemah kembali. Kondisi ini membuat banyak pihak cemas.

Baca juga : Indonesia Dapat 221 Ribu Kuota Haji pada 1446 H/2025 M

Bagi kaum awam, pelemahan ini sungguh membingungkan. Jika alasannya krisis dunia, kenapa rupiah dan beberapa mata uang negara lain di Asia yang melemah, sedangkan dolar AS justru menguat. Demikian juga jika alasannya adalah kondisi ekonomi global. Kenapa yang menjadi "korban" kembali mata uang dari negara-negara Asia. Padahal, ekonomi Indonesia dan negara-negara Asia, katanya, sedang bagus.

Namun, apa pun penyebabnya, kita tidak boleh pasrah dengan kondisi ini. Langkah Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar untuk menguatkan kembali rupiah patut diapresiari. Demikian juga sikap gercep alias gerak cepat pemerintah yang melakukan mitigasi atas melemahnya rupiah, patut dipuji.

Baca juga : Kurban dan Pilkada 2024

Untuk kondisi dari seperti sekarang, langkah-langkah tersebut penting dilakukan. Paling tidak, guna mengembalikan kondisi rupiah sebelum tergencet dolar. Sedangkan, untuk ke depannya, jurus-jurus jitu harus diterapkan agar rupiah tidak gampang terseok-seok dengan kondisi global yang terjadi. Rupiah harus seperti batu karang, yang kokoh dan kuat meski diterjang gelombang besar.

Untuk menjadi seperti dolar AS, memang sulit. Sebab, sebaran rupiah hanya di dalam negeri. Sementara, dolar digunakan di banyak negara dan menjadi salah satu acuan internasional. Tapi, mungkin ada jurus lain yang diterapkan terhadap dolar yang bisa kita tiru. Hal itu bisa dijiplak di Tanah Air agar rupiah kita tetap kuat.

Baca juga : Kendalikan Harga Bahan Pokok

Para pengusaha juga harus turut serta dalam usaha menguatkan rupiah. Salah satunya, dengan memprioritaskan penggunaan rupiah dalam transaksi bisnis, baik yang di dalam negeri maupun yang luar negeri. Selain itu, jangan lagi suka menimbun dolar. Jika tidak ada kepentingan mendesak, lepas saja.

Usaha menguatkan rupiah ini sangat penting untuk menjaga rakyat kecil. Sebab, jika rupiah loyo, ekonomi nasional ikut loyo. Harga barang-barang naik dan inflasi tinggi. Ujung-ujungnya, rakyat kecil yang menjadi korban. Contohnya, harga Minyakita direncanakan akan naik dengan alasan melemahnya rupiah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.