Dark/Light Mode

Diresmikan Naik Harga

Rabu, 5 Juni 2024 04:55 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Per 1 Juni kemarin, pemerintah menetapkan kenaikan harga ecerah tertinggi (HET) untuk beras, baik medium maupun premium. Penetapan ini seperti peresmian. Sebab, sejak akhir 2023, harga beras di pasaran sebenarnya sudah naik. Per 1 Juni hanya deklarasi, diresmikan.

Angka kenaikan harga beras yang diresmikan cukup tinggi. Untuk beras medium, naik dari Rp 10.900 menjadi Rp 12.500 per liter. Berarti naiknya sebesar 12,4 persen. Jauh lebih tinggi dari kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) 2024, yang hanya sekitar 5 persen.

Baca juga : Lintasarta Raih Indonesia Regulatory Compliance Awards 2024

Untuk beras premium, naik dari Rp 13.900 menjadi Rp 14.900. Memang naiknya tak setinggi harga beras medium. Namun, hal ini akan tetap memberi tekanan besar. Sebab, sebelum peresmian kenaikan itu saja, harga beras premium di pasaran sudah di atas Rp 15.500. Jangan-jangan, setelah peresmian itu, harganya kembali merangkak, yang kemungkinan di kemudian hari akan diresmikan kembali kenaikannya.

Di satu sisi, peresmian kenaikan ini menguntungkan bagi petani. Mereka menjadi punya patokan dalam menjual gabah hasil panen. Dengan harga yang bagus, logikanya, mereka juga akan mendapatkan penghasilan yang bagus.

Baca juga : Bertemu Paloh, MPR Terima Usulan Jadi Lembaga Tertinggi Negara Lagi

Sayangnya, kenyataan di lapangan banyak yang tidak sesuai dengan logika tadi. Meski harga beras tinggi, kenaikan harga gabah petani tak signifikan. Apalagi jika ada isu impor beras, harga gabah di bawah langsung anjlok. Artinya, "hikmah" kenaikan harga beras kadang tak sampai ke petani kecil.

Di sisi lain, peresmian kenaikan ini jelas memupus harapan emak-emak bahwa harga beras akan normal kembali. Padahal, sebelumnya mereka masih menyimpan asa harga beras akan turun. Harapan itu sempat membumbung tinggi saat pemerintah mengimpor beras. Namun, meski sudah lebih dari setengah juta ton diimpor, harga beras tak kunjung normal. Yang ada malah diresmikan kenaikannya.

Baca juga : Nekat ke Tanah Suci Tanpa Tasreh: Uang Hilang, Haji Melayang

Atas kondisi ini, seharusnya yang dilakukan pemerintah adalah menjaga harga beras agar tetap stabil. Ingat, stabilitas harga adalah hal yang diterima semua pihak. Petani dan emak-emak akan sepakat dengan hal itu. Sebab, dengan harga yang stabil, inflasi akan terjaga.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.