Dark/Light Mode

Curhat Jemaah Tanpa Tasreh: Takut, Saya di Sini Seperti Buronan

Senin, 10 Juni 2024 08:57 WIB
Pemeriksaan kendaraan masuk ke Kota Makkah. (Foto: Sigit Kurniawan/MCH 2024)
Pemeriksaan kendaraan masuk ke Kota Makkah. (Foto: Sigit Kurniawan/MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nasib jemaah haji tanpa tasreh (surat izin) di Arab Saudi sangat mengkhawatirkan. Mereka melalui hari-hari di Tanah Suci seperti buronan. Lari-lari dari kejaran petugas, nggak enak makan, dan badan terasa panas dingin.

Jumat malam (7/6/2024) tim Media Center Haji (MCH) berhasil menemui empat jemaah haji tanpa izin, di salah satu sudut di Masjidil Haram. Mereka terus beristighfar dengan wajah cemas, bingung, dan kalut.

Salah satu jemaah yang paling muda, berusia 39 tahun, mengaku bahwa koordinator travelnya baru saja ditangkap polisi Arab Saudi. Setelah penangkapan itu, dirinya bersama teman-teman serombongan seperti anak ayam kehilangan induk, telantar kebingungan dan ketakutan di negeri orang.

Malam itu, ia pun menangis diteror berjuta pikiran yang cemas. Takut tertangkap, takut dipenjara, dan takut tidak bisa pulang "Duhh... Gusti, kok bisa jadi begini..!" ucap jemaah yang tak mau disebutkan namanya itu, lirih.

Guru ngaji asal Madura ini ingin segera pulang. Apalagi istrinya sedang hamil dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil, terus memanggil agar segera kembali ke rumah dengan selamat.

"Pemilik travel ditangkap kemarin. Terus sekarang bagaimana, nggak bertanggung jawab. Panas dingin ini. Kawan-kawan pingin ngajak pulang," imbuhnya.

Malam itu, dia bersama tiga temannya ke Masjidil Haram untuk sembunyi dari kejaran aparat Arab Saudi. "Saya seperti buronan sekarang. Saya di sini sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi," ucapnya.

Baca juga : Beda Nasib UKT & Tapera

Dia mengaku menginap di sebuah pemondokan di kawasan Syisya, Kota Makkah. Namun, dia tidak mau menyebutkan nama hotelnya. Termasuk kepada jemaah-jemaah haji lain yang dikenalnya.

Sebenarnya, banyak jemaah reguler yang dikenalnya dan beberapa wali murid yang mengajak ketemuan. Namun, semuanya ia tolak karena khawatir malah membuatnya tertangkap.

"Sudah lah. Saya takut terjadi apa-apa," ujarnya.

Dia berangkat ke Tanah Suci sepekan lalu menggunakan jasa travel haji yang dikelola mukimin asal Medan. Jemaah yang berangkat berasal dari Madura, Mojokerto, Surabaya. Rombongan berangkat dengan dibekali visa ziarah. Jemaah dijanjikan mendapat visa haji atau tasreh sesampainya di Makkah.

Nyatanya, janji tersebut hanya bualan. Dia dan rombongan tak kunjung mendapatkan visa haji tersebut. Padahal uang sudah disetor cukup besar, antara Rp 160 juta sampai Rp 200 juta.

Dia mengaku, rombongannya bukan berasal dari orang kaya. Ada yang sampai menjual tanah untuk membayar travel tersebut.

"Iki adem panas ga doyan mangan (Ini panas dingin nggak enak makan). Kasihan ini temen-temen, sudah jual tanah buat ke sini, kerjaan angon (gembala) kambing. Ini lagi ngumpul bahas rencana pulang," ujarnya.

Baca juga : Saudi Punya Data Lengkap Selebgram Promo Haji Ilegal

Keberadaan jemaah yang tak memiliki visa haji ini menjadi perhatian DPR. Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi mengimbau agar jemaah tersebut tidak memaksakan diri untuk melanjutkan berhaji, sebab bisa berakibat fatal dan ditangkap aparat Saudi. Dia meminta agar jemaah-jemaah yang tak berizin untuk segera pulang ke Tanah Air.

"Kami imbau para calon jemaah pengguna visa nonhaji untuk tertib, disiplin, dan segera kembali ke Tanah Air. Jangan paksakan berhaji dengan menggunakan visa nonhaji," kata Kahfi, saat tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu malam (8/6/2024).

Politisi PAN ini melanjutkan, apabila jemaah tersebut nekat terus berhaji, sanksi tegas dari Pemerintah Saudi anak menanti. Sayangnya, masih banyak jemaah yang membandel dan ngotot mau berhaji meski tak memiliki izin.

"Informasi yang kami dapatkan, cukup banyak calon jemaah yang sampai hari ini masih berusaha untuk melaksanakan ibadah haji dengan menggunakan visa nonhaji, termasuk visa ziarah maupun umrah," ungkapnya.

Kahfi mendukung dan mengapresiasi Pemerintah Saudi untuk menertibkan para jemaah yang tidak menggunakan visa haji. Menurutnya, hal ini penting untuk mencegah lonjakan jemaah saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang dapat mengganggu keamanan dan kelancaran ibadah haji legal.

"Kenapa perlu ditertibkan? Karena dalam rangka untuk mengontrol. Kalau jemaah sudah over capasity, sulit terkontrol. Itu mengganggu kenyamanan, ketertiban, bahkan bisa mengancam keselamatan jemaah," tuturnya.

Contohnya, kata Kahfi, di musim haji 2023, tenda Mina yang berkafasitas 200 orang diisi sampai 400 orang oleh jemaah yang menggunakan visa nonhaji. Akibatnya, tenda menjadi sesak.

Baca juga : Ekonomi Buruh Masih Pas-pasan

Terkait dengan upaya perlindungan, Kahfi menyebut bahwa jemaah pengguna visa ilegal adalah korban dari pihak yang tidak bertanggung jawab. "Saya lihat para calon jemaah ini lebih pada korban dari pihak pihak tertentu yang mengiming-ngiming bahwa tanpa visa haji pun mereka bisa berhaji," imbuhnya.

Kahfi pun menekankan perlunya solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah haji ilegal. "Setelah haji kami akan mengundang Kemenag, Duta Besar Arab, dan lainnya untuk membicarakan solusi," katanya.

Kahfi kembali mengingatkan agar para pengguna visa non haji untuk segera kembali ke Indonesia sebelum terlambat.

"Lebih baik pulang sekarang daripada nanti kena denda dan bisa dipenjara," pungkasnya.

Saat ini, pihak keamanan Arab Saudi terus menggencarkan razia jemaah haji ilegal Saudi menyatakan telah mengeluarkan 325 ribu jemaah tidak terdaftar dari Kota Makkah menjelang puncak ibadah haji pekan depan.

Kantor berita resmi Saudi Press Agency menyebut, mereka yang ditolak dalam beberapa hari terakhir termasuk 153.998 orang asing yang menggunakan visa ziarah, bukan visa haji yang diwajibkan. Pihak berwenang Saudi juga menangkap 171.587 orang lainnya yang berbasis di Arab Saudi, namun bukan penduduk Makkah dan tidak memiliki tasreh untuk berhaji.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.