Dark/Light Mode
Sebelumnya
Sekarang Venezuela punya 2 presiden. Para investor asing bingung: dengan siapa mereka harus berurusan. Karenanya, banyak yang memilih kabur. Ekonomi tambah kacau. Walau Bank Central mengeluarkan uang kertas baru, yang nolnya sudah dikurangi lima, tetap saja tak membantu.
Kenapa Venezuela, negara yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, sampai terpuruk seperti ini? Secara singkat, awalnya karena salah urus. Terbuai harga minyak, tapi lupa investasi teknologi. “Foya-foya”. Secara administratif dan manajemen, ugal-ugalan.
Di sisi lain, BUMN banyak yang salah urus. Korupsi pun meluas. Ketika harga minyak anjlok, mereka bingung. Utang telanjur menumpuk. Program-program populis yang mengandalkan hasil minyak telanjur diluncurkan, sementara penghasilan selain minyak, minim. Pemerintah pusing.
Rakyat tak puas. Kecewa. Mereka turun ke jalan. Demo besar-besaran. Secara politik, di internal, juga terjadi pertikaian hebat. Negara lain masuk. Ikut campur. Bahkan, kabarnya, Rusia mengerahkan pasukan khusus.
Tentara bayaran. Jumlahnya sudah ratusan di Caracas, ibukota Venezuela. Nama perusahaannya, Wagner. Tujuannya: menjaga dan melindungi Maduro. Juga melindungi bisnis Rusia yang kabarnya sekitar 400 triliun, kalau dirupiahkan. China dan Turki juga mendukung Maduro.
Sementara AS dan sebagian besar negara Eropa mendukung oposisi yang dipimpin Juan Guaido. Negara yang masih punya banyak cadangan minyak itu akhirnya menjadi “arena” internasional.
Venezuela yang artinya “Little Venezia” karena keindahannya, termasuk wanitanya yang banyak menjuarai kontes kecantikan dunia, kini justru menghadapi masalah besar. Juga pelajaran yang tak kalah besarnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
