Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Melepas Lelah Di Senayan

Selasa, 8 Januari 2019 09:34 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ini bahaya. Karena, hampir tidak ada yang membicarakan caleg. Pemilu legislatif dianggap tidak menarik. Semuanya fokus ke capres atau cawapres. Hampir semua orang yang saya tanyai mengenai pemilu legislatif, jawabannya sama: tidak tahu harus milih siapa saat pemilu, April mendatang.

Mereka menjawab, “lihat nanti sajalah, lihat di papan pengumuman depan TPS”. Tidak ada lagi pertimbangan matang. Di depan TPS, mungkin hanya melihat nama, marga, popularitas, atau kira-kira saja, feeling: ini orang baik. Ini sepertinya tak butuh uang lagi, semata-mata demi rakyat, ini amanah dan sebagainya.

Baca juga : “Populis Kanan”

Kalau untuk parpol, ada beberapa yang sudah menentukan pilihan. Tapi, tetap saja disertai pernyataan: sebenarnya semua parpol sama saja. Kalau sudah duduk di tempat ber-AC, lupa sama rakyat. Mereka baru datang lagi, menjelang pemilihan berikutnya.

Dari beberapa orang yang saya tanyai, apakah mereka ingat siapa yang mereka pilih pada Pemilu 2014. Hampir semua menjawab: lupa. Apa yang mereka (anggota terpilih itu) kerjakan setelah terpilih dan menjadi wakil rakyat, juga tidak tahu. Lepas begitu saja. Seperti memberi cek kosong.

Baca juga : Mestinya Ada Temuan Hebat

Ini sangat berbahaya. Seperti membeli kucing dalam karung. Atau, membeli karung dengan merk terkenal, eh, ternyata di dalamnya ada kucing. Kucing garong. Kalau kualitas dan integritasnya tidak diketahui, gawat.  Fenomena ini terjadi saat pemilu sebelumnya. Ini berisiko. Buktinya, banyak anggota DPR atau DPRD yang terjerat kasus. Terutama kasus korupsi. Walau, tentu saja, tidak sedikit pula wakil rakyat yang baik.

Data yang disampaikan KPK, sejauh ini, lebih dari 220 anggota DPR/DPRD menjadi tersangka kasus korupsi. Ini khusus di KPK saja. Belum yang di kepolisian atau sampai ke kejaksaan. Kasusnya juga macam-macam. Bukan hanya korupsi.

Baca juga : Korupsi & Janji

Ini sangat mengkhawatirkan. Karena, wajah wakil rakyat akan mencerminkan wajah bangsa dan negara. Kalau wakil rakyat tidak becus, bangsa dan negara taruhannya. Bisa amburadul. Caleg mestinya kader terbaik. Ini tugas parpol untuk melakukan seleksi. Bukan yang kuat bayar. Bukan yang terlihat akan memperalat parpol atau kursi DPR atau DPRD untuk kepentingan pribadi. Bukan mereka yang bermotif  ekonomi, cari kekayaan, popularitas atau kejayaan pribadi.

Memang, tidak sedikit juga wakil rakyat yang baik. Mereka turun ke lapangan, menyapa rakyat. Menanyai kebutuhannya apa. Datang ke ratusan titik dan simpul-simpul rakyat. Ke pelasok-pelosok. Daerah terpencil. Berdialog. Tentu saja ini melelahkan. Sangat melelahkan. Dan dimanakah tempat paling nyaman untuk melepas lelah itu? Kursi empuk Senayan

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.