Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kembali Berharap Ke Wakil Rakyat

Kamis, 15 Oktober 2020 06:28 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Pekan lalu muncul kabar tidak sedap tentang gedung DPR. Gedung wakil rakyat tersebut dijual murah di situs jual beli online. Harganya: Rp 5.000 sampai Rp 99.000. Sangat murah.

Tentu saja ini hanya kritikan. Protes. Karena, sebelumnya, DPR mengesahkan UU Cipta Kerja yang dinilai kontroversi. DPR dianggap terburu-buru. Kurang mendengar aspirasi rakyat. Kurang cermat.

Kritikan terhadap DPR bukan barang baru. Presiden Gus Dur bahkan pernah menyebut DPR seperti Taman Kanak-Kanak. Pernyataan Gus Dur, yang belakangan disebutnya sebagai selorohan itu, disampaikannya dalam Sidang Paripurna DPR, 18 November 1999. Pernyataan tersebut kemudian melegenda dan sering dikutip. Sampai sekarang.

Dua puluh satu tahun berlalu, DPR belum juga tampil memuaskan. Di fungsi legislasi misalnya, DPR periode lalu (2014-2019) mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya (2009-2014).

Baca juga : Vaksinasi Jangan Gaduh

Pada periode 2009-2014, RUU yang disahkan menjadi UU mencapai 125 RUU dari 247 Prolegnas. Pada periode 2014-2019, RUU yang disahkan turun, hanya 91 RUU dari 189 Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang ditargetkan.

DPR periode sekarang (2019-2024), sedari awal sudah mengundang tanya. Sebelum heboh UU Cipta Kerja, DPR juga merevisi UU KPK, mengesahkan UU Minerba dan UU Mahkamah Konstitusi (MK). Semuanya mengundang kontroversi dan kehebohan.

Besarnya perhatian terhadap DPR mencerminkan besarnya harapan rakyat terhadap wakilnya. Besarnya cinta rakyat. Dari dulu sampai sekarang.

Karenanya, rakyat sangat berharap DPR bisa bekerja optimal. Sesuai harapan rakyat. Kalau para pekerja bisa dibuatkan UU-nya yang detail, mestinya DPR juga bisa membuat UU yang tegas buat dirinya sendiri.

Baca juga : Uang Kopi Dan Buruh Elite

Sekarang, DPR perlu bekerja ekstra keras untuk menumbuhkan kembali kepercayaan rakyat. Salah satu caranya: dengarlah suara rakyat.

Kalau suara rakyat tidak didengar, lambat laun ketidakpercayaan akan kian menumpuk. Ini berisiko. Kurang baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena, kepercayaan, trust, adalah mesin yang menggerakkan segalanya. Dalam kondisi apa pun.

Semoga ke depan, tidak ada lagi kegaduhan. Dan, semuanya berjalan atas dasar saling percaya. Dengan demikian, bangsa ini, elite politik, para pemimpin, dan seluruh rakyat, bisa berjalan bersama-sama, bergandengan tangan, keluar dari pandemi, lalu bangkit bersama. Bermodal saling percaya.

Dan, Gedung DPR pun tidak akan dijual murah. Tidak dipandang rendah melainkan tetap menjadi gedung yang mulia, berwibawa. Punya marwah. Dicintai. Disegani. Bukan dicurigai. Bukan pula DPR yang sering main kucing-kucingan.

Baca juga : Merawat Ingatan

Kita lihat bagaimana ke depannya.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.