Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah dan warga Wales harus memilih: Ikut menyanyikan lagu kebangsaan atau berpotensi kena Covid-19.
Pilihannya berat. Sulit. Tapi akhirnya pemerintah memutuskan: Dilarang menyanyikan lagu kebangsaan untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Ini tentang kejuaraan sepak bola terbesar di Eropa yang digelar 11 Juni hingga 12 Juli 2021.
Baca juga : Jangan Ada Nada Sumbang
Wales, salah satu di antara 24 negara peserta, sangat khawatir kalau kejuaraan ini akan memicu meningkatnya kasus Covid-19. Di negara Britania Raya itu, Covid-19 masih menjadi ancaman, terutama varian baru, Delta.
Salah satu cara menghindarinya, itu tadi: dilarang bernyanyi, termasuk menyanyikan lagu kebangsaan saat nonton bareng (nobar) di bar atau cafe.
Penonton juga dilarang berteriak. Harus menjaga jarak. Minuman hanya boleh diminum di meja. Tak boleh pindah tempat. Bar diminta menyetel volume TV-nya sedang-sedang saja, supaya tidak memancing eforia berlebihan. Kalau tercipta gol, juga dilarang berpelukan.
Baca juga : Korea, Saus Dan Rendang
“Seperti Alien. Sangat aneh,” kata seorang penonton saat Wales melawan Swiss, Sabtu (12/6) lalu.
Tapi itulah yang mesti dilakukan. Harus ketat. Karena, semua tahu, kalau Covid meningkat, bakal ada pembatasan, dan ekonomi bisa menurun. Efeknya panjang. Bisa kemana-mana.
Indonesia mestinya juga demikian. Jangan hanya mengimbau: Patuhi prokes, ingat 3M atau 5M. Tapi, ada standarisasi sampai sedetil-detilnya. Pengawasannya juga ketat. Tegas.
Kejuaraan Piala Eropa 2021 ini (adiknya Piala Dunia), sangat ditunggu-tunggu warga. Terutama penggemar sepak bola di Indonesia. Ini menjadi hiburan di tengah Covid-19.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
