Dark/Light Mode
- Elnusa Petrofin Salurkan 10.872 Paket Sembako ke Masyarakat di Seluruh Indonesia
- Thomas Tuchel Merasa Belum Pantas Menyanyikan Lagu Kebangsaan Inggris
- Thibaut Courtois Mau Buka-bukan Soal Kasusnya Di Timnas Belgia
- Lagi Fokus Keluar Zona Degradasi, PSS Sleman Malah Dapat Kabar Buruk
- Ketua DEN : Deregulasi untuk Efisiensi Ekonomi dan Percepatan Investasi

RM.id Rakyat Merdeka - Pandemi ini bukan keadaan normal. Ini keadaan darurat perang. Sikap ini penting ditegaskan lagi. Ya, Covid-19 itu senjata perang diluncurkan oleh kelompok yang sekarang mendapat keuntungan dari pandemi. Siapa mereka, sekali lagi jawabannya, mereka yang paling diuntungkan dengan adanya Pandemi.
Baca juga : Regenerasi Capres Parpol
Kita tidak bisa berpikir dan bertindak normal. Ini sudah abnormalitas yang harus dilawan dengan cara extraordinary. Cara berpikir dan bertindak yang berbeda dalam meletakkan kasus Covid-19 akan membawa hasil yang berbeda. Itu kuncinya.
Baca juga : Para Pejabat Yang Terpeleset
Kita harus meletakkan pandemi Covid-19 sebagai senjata perang sekaligus sebuah serangan. Jika dibiarkan akan membentuk formasi penjajahan baru. Di segala bidang.
Baca juga : Persaingan Panas Menteri Dan Gubernur
Sudah mulai terasa kolonialisme baru ini. Kita dipaksa untuk tunduk dan berubah. Atas nama protokol kesehatan. Atas nama new normal. Dan kita manut saja. Kalau tidak ngeuh dengan kenyataan bahwa kita dalam keadaan perang, kita terlena dan menganggap biasa penjajahan ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.