Dark/Light Mode
Sebelumnya
Kasus ini menggambarkan wajah negeri kita saat ini: hilangnya keteladanan. Ini sangat berbahaya. Karena, kalau “guru kencing berdiri”, murid akan “kencing berlari”. Bisa lebih parah.
Saat ini, berapa banyak “murid” yang menyaksikan contoh buruk ini? “Keteladanan” inilah yang bisa menjadi wajah kita ke depan.
Baca juga : Capres "All Indonesian Final"
Keteladanan ini pula yang hilang dari Bupati Probolinggo, Jatim, Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin. Mereka terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, kemarin. Kasusnya: jual beli jabatan.
Yang menarik, pasangan suami istri ini merupakan penguasa turun-temurun di daerahnya. Hasan menjabat bupati dua periode. Dari 2003. Setelah dia lengser dan beralih menjadi anggota DPR dari Nasdem, kursi bupati berpindah ke istrinya. Dua periode juga.
Baca juga : Reshuffle Hari Rabu?
Kabarnya, setelah Puput lengser, anak Hasan dari istri pertama disiapkan untuk menjadi bupati berikutnya.
“Dinasti politik” ini bukan hanya di Probolinggo. Di daerah lain juga banyak. Jual beli jabatan, juga bukan di Probolinggo. Di daerah lain, juga marak. Bupati Syahrial yang tersangkut kasus dengan Lili Pintauli juga terseret kasus jual beli jabatan.
Baca juga : KPK Dipukul 3-4 Kali
Negeri ini memang sedang tidak baik-baik saja. Korupsi turun kelas, menjadi “hal biasa”. Dinasti politik (yang merusak), menjadi hal wajar. Jual beli jabatan seperti jadi tradisi. Keteladanan menjadi sangat mahal.
Mestinya, bangsa ini mampu mencari “vaksin dan obatnya”. Kalau tidak, ini akan jadi endemi jangka panjang. Sangat berbahaya. Sangat merusak. Jadi wajah kita. Wajah bangsa ini.(*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
