Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hati-Hati “Varian Daerah”

Minggu, 1 Agustus 2021 07:00 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - “Kalau sudah jatuh tempo untuk vaksin yang kedua, ternyata vaksinnya tidak ada, bagaimana!?”

Pertanyaan bernada kegelisahan itu disampaikan Armuji, Wakil Walikota Surabaya ketika berbicara di salah satu stasiun TV nasional. Dia mengungkapkan kekhawatiran warganya yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama tapi deg-degan menunggu suntikan kedua karena vaksinnya belum tersedia.

Bukan hanya di Surabaya, di banyak daerah, vaksin kosong. Habis. Fahri Hamzah politisi asal NTB, ikut menyuarakan kosongnya vaksin ini.

Baca juga : Heboh Dan Hilang, “New Normalkah”?

“Seluruh NTB kosong vaksin. Kata rumah sakit dan pejabat kesehatan lokal yang ditemui, “belum drop dari pusat…,” cuit Fahri lewat akun twitternya.

Animo besar, target juga besar, tapi persediaan kosong. Ini masalah. Harus segera diselesaikan. Kalau tidak, sebagian masyarakat yang sudah ragu dengan vaksin, bisa bertambah ragu.

Masalah di daerah bukan hanya vaksin. Lonjakan kasusnya, juga sangat tinggi. Kondisi ini bahkan sudah masuk catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga : Pelajaran Hebat Dari Akidi

Tujuh provinsi di Indonesia, kata WHO, mengalami penularan Covid-19 yang sangat tinggi. Bahkan ada daerah yang mengalami peningkatan kasus sampai 238 persen.

Ini perlu perhatian ekstra serius. Karena potensi keparahannya bisa sangat mengkhawatirkan. Ini antara lain karena fasilitas kesehatan dan ketersediaan obat, termasuk tabung oksigen, tidak sebaik dan sebanyak di Jakarta atau di Jawa.

Tes dan tracing juga menjadi masalah. Tes PCR di Jakarta yang harganya hampir satu juta rupiah, bagi orang daerah, itu sudah luar biasa mahalnya. Berat sekali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.