Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Apakah “perang survei politik” akan terjadi? Tampaknya, iya. Apakah perang spanduk, baliho, billboard serta penggalangan dukungan, akan tambah ramai, tampaknya juga iya.
Imbauan “jangan dulu berkampanye. Urus dan fokus dulu menangani Covid-19 yang masih belum jelas kapan akan berakhir”, sepertinya tak dihiraukan. Dianggap angin lalu.
Baca juga : Kasus 2 T Dan Utang Rasa
Hebatnya, baliho dan billboard itu taglinenya “netral-netral” saja. Tentu saja, untuk menghindari anggapan “curi start”. Tapi semua tahu, kemana arahnya.
Tak ada hukum atau peraturan yang dilanggar dengan baliho atau billboard “iklan berbau politik” itu. Hanya saja, etikanya dipertanyakan: bukankah para pemimpin seharusnya memiliki empati terhadap rakyat yang sedang berjuang antara hidup dan mati?
Baca juga : Hati-Hati “Varian Daerah”
Kita berharap, para pejabat, termasuk para pembantu Presiden, tidak ada yang kebelet untuk 2024. Semoga tidak ada.
Karena, kalau ada, fokus akan pecah. Kinerja pemerintah bisa terganggu. Rakyat yang sudah menderita akan semakin terabaikan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.