Dark/Light Mode

Waspada Varian Omicron, Pemerintah Percepat Vaksinasi Anak-anak

Senin, 6 Desember 2021 22:37 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Setpres)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah akan terus mengevaluasi dan memonitor perkembangan varian Omicron yang telah terdeteksi di 45 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah meminta adanya genome sequencing, membatasi kegiatan masyarakat, dan menyegerakan pelaksanaan vaksin untuk masyarakat rentan.

“Dalam hal ini, karena yang banyak juga terdampak adalah anak-anak, maka vaksinasi anak-anak perlu untuk terus didorong,” ujar Airlangga, dalam konferensi pers selepas Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/12).

Dalam Ratas, kata Airlangga, selain percepatan vaksinasi bagi anak-anak, Jokowi meminta agar pelaksanaan vaksinasi booster terus dipersiapkan sehingga pada Januari mendatang dapat dilakukan penyuntikan. Pelaksanaan vaksinasi booster tersebut akan diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan.

Baca juga : Pasar Takut Omicron, Rupiah Nyungsep

“Jadi, kami sedang akan memfinalkan terkait dengan vaksin berbasis PBI (Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan) dan juga vaksin non-PBI,” lanjutnya.

Terkait dengan persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Jokowi meminta agar berbagai kegiatan maksimal hanya diikuti 50 orang. Kebijakan pembatasan kegiatan saat Nataru akan disesuaikan dengan imbauan dari WHO dan dituangkan dalam instruksi Menteri Dalam Negeri.

“Kegiatan-kegiatannya akan dirinci. Jadi, kegiatan maksimal di mall, kemudian untuk restoran maksimal 75 persen dan di berbagai kegiatan 75 persen. Namun ada pembatasan jumlahnya yang dimaksimalkan menjadi 50 orang dan yang traveling itu mereka yang sudah divaksin,” tambahnya.

Baca juga : PKB Minta Tutup Seluruh Tempat Wisata Selama Libur Nataru

Airlangga menambahkan, dalam Ratas juga dibahas mengenai persiapan rangkaian kegiatan G20 di Bali yang akan segera dimulai. Penerapan protokol kesehatan dengan sistem bubble akan dilakukan di tempat pertemuan dan lokasi lainnya.

“Akan ada protokol kesehatan secara bubble dan penerapan bubble itu dilakukan di lokasi hotel tempat pertemuan, side event, dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan seluruh peserta di tes antigen setiap hari,” imbuhnya.

Terakhir, Airlangga menjelaskan bahwa hingga 3 Desember 2021, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai 68,6 persen dari total pagu yang dianggarkan. Airlangga menyebut, realisasi ini meningkat jika dibandingkan dengan realisasi pada kuartal ketiga.

Baca juga : Waspada Varian Omicron, Ketua MCCC: Patuhi Prokes Dan Vaksinasi

“Realisasi di klaster kesehatan Rp 140,52 triliun atau 65,4 persen, di sektor perlindungan sosial Rp 142,63 triliun atau 76,4 persen, program prioritas Rp 80,68 triliun atau 68,4 persen, UMKM Rp 85,50 triliun atau 51 persen. Kemudian insentif usaha sudah Rp 63,84 triliun atau 101 persen,” jelas Airlangga. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.