Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jika Vaksin Jadi Syarat Wajib

Djokovic Siap Mundur Dari Prancis Terbuka Dan Wimbledon

Kamis, 17 Februari 2022 07:20 WIB
Novak Djokovic. (Foto: Getty Images).
Novak Djokovic. (Foto: Getty Images).

RM.id  Rakyat Merdeka - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic siap melewatkan Prancis Terbuka dan Wimbledon jika vaksinasi Covid-19 menjadi syarat wajib. Meski demikian, petenis asal Serbia itu tidak menentang vaksinasi.

Djokovic yang menolak divaksin Covid-19, dilarang bertanding di Australia Terbuka tahun ini, dan membuat petenis berusia 34 tahun itu kehilangan kesempatan menjadi petenis putra tersukses sepanjang masa dengan 21 gelar Grand Slam.

Baca juga : Cegah Penyebaran Corona Dari Pelancong, Satgas Terapkan Sistem Bubble

Akibatnya, The Djoker dideportasi dari Australia setelah drama 11 hari yang melibatkan dua pembatalan visa, dua sidang banding, dan lima malam dalam dua kali penahanan di hotel detensi imigrasi tempat para pencari suaka ditahan. “Mereka memahami konsekuensi dari keputusan saya,” kata Djokovic, Selasa (15/2), sembari menambahkan dia siap tidak melakukan perjalanan ke Australia karena statusnya yang belum divaksinasi.

“Saya mengerti tidak divaksinasi hari ini, saya tidak dapat melakukan perjalanan ke se[1]bagian besar turnamen saat ini. Ya, itulah harga yang bersedia saya bayar,” ucapnya. Djokovic berharap dapat berkompetisi selama ‘bertahun-tahun lagi,’ tetapi kebebasan untuk memilih apa yang ingin dia masukkan ke dalam tubuh lebih penting daripada gelar apa pun.

Baca juga : Rusia Tarik Pasukan Dari Perbatasan Ukraina

Namun, dia menjauhkan diri dari gerakan antivaksinasi dan mengatakan bahwa dia tetap berpikiran terbuka untuk menerima suntikan. “Saya tidak pernah menentang vaksinasi,” kilah Djokovic, seraya menambahkan dirinya mendapatkan vaksinasi saat masih anak-anak.

Djokovic yang memenangi Wimbledon dan Prancis Terbuka tahun lalu, akan kembali beraksi di turnamen ATP di Dubai, pekan depan, untuk pertama kalinya sejak dia dideportasi dari Melbourne menjelang Australia Terbuka. Djokovic memicu kemarahan yang meluas di Australia ketika dia diberi pengecualian medis dari kewajiban vaksinasi Covid-19 untuk berkompetisi di Melbourne Park, dengan alasan dia baru-baru ini tertular virus Corona.

Baca juga : Wabup Wonogiri Siap Maju Pilkada

Namun, dia ditahan oleh otoritas imigrasi pada saat kedatangan, dibebaskan oleh perintah pengadilan dan kemudian ditahan lagi sebelum akhirnya dideportasi.

Kasus tersebut memicu perdebatan global dan Menteri Imigrasi Australia Alex Hawke mengatakan, Djokovic bisa menjadi ancaman bagi ketertiban umum di negara itu karena kehadirannya akan mendorong sentimen antivaksinasi. “Saya benar-benar sedih dan kecewa dengan semuanya berakhir bagi saya di Australia,” kata Djokovic.  [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.