Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cuma Bisa Main 0-0 Sama Amrik

Foden Dibangkucadangkan, Southgate Dicemooh

Sabtu, 26 November 2022 10:20 WIB
Pelatih Inggris Gareth Southgate (Foto: AFP)
Pelatih Inggris Gareth Southgate (Foto: AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bos Inggris Gareth Southgate dihujani kritik, lantaran anak asuhnya hanya bisa memainkan skor kacamata 0-0 dengan Amerika Serikat (AS) di laga Grup B Piala Dunia 2022, Jumat (25/11).

Keputusannya membiarkan bintang Manchester City Phil Foden duduk di bangku cadangan, disorot tajam.

Salah satunya, datang dari mantan bek Manchester City dan Inggris Micah Richards.

"Bicara tentang kreativitas pelatih, pemain pertama yang terlintas dalam pikiran adalah Foden. Dalam pertandingan tersebut, Mount tidak menampilkan permainan terbaiknya. Tapi, saya tidak mau menyalahkan dia," paparnya kepada BB Radio 5 Live, Jumat (25/11).

Richards meyakini, laga Grup B melawan AS adalah permainan tanpa rotasi pemain. Pasokan umpan cepat, juga tidak terpenuhi. Sementara salah satu pemain berbakat, malah dibangkucadangkan. Saya nggak paham," imbuhnya.

Meski tampil impresif di Liga Inggris, dengan tujuh gol dan memberikan tiga assist, Foden hanya tampil sebagai pemain pengganti selama 20 menit dalam pertandingan melawan Iran.

"Ini bukan tentang satu pemain yang membuat perbedaan. Tapi dari minggu ke minggu, dia mampu menghasilkan sesuatu dari ketiadaan. Tidak memainkan Foden, jelas suatu kesalahan," imbuhnya.

Baca juga : Hidup Mati Messi Tergantung Hari Ini

Namun, Southgate membela keputusannya untuk memasukkan Grealish dan Rashford. Dia pikir, itu akan membuat Inggris menampilkan aksi gemilang.

"Faktanya, jika tidak mencetak gol, kami akan ditanya tentang pemain mana yang tidak kami gunakan," imbuhnya.

Sementara mantan penjaga gawang Inggris Rob Green mengatakan, Southgate tampaknya tidak mempertimbangkan Foden pada posisi lain, selain melebar.

"Itu adalah pilihan langsung. Apakah itu Rashford atau Foden? Apakah itu Grealish atau Foden? Tidak bisakah saya memasukkannya ke posisi Mount. Itu bukan pertimbangan di sisi ini," kata Green.

Dalam laga itu, Southgate juga menukar Jude Bellingham yang tampil luar biasa pada Senin (21/11), dengan Jordan Henderson yang lebih berpengalaman.

"Henderson oke, karena kami dibanjiri di lini tengah. Kalau mau, pada saat yang sama, Foden juga diturunkan. Sehingga, kita punya memiliki stabilitas Henderson, tetapi juga kekuatan menyerang seperti Foden, yang dapat menguasai bola dan membuat perbedaan," beber Green.

"Grealish masuk, dan dia membuat perbedaan. Dia tidak luar biasa. Tapi, memiliki dimensi yang berbeda. Itulah yang dibutuhkan Inggris," imbuhnya.

Baca juga : Mehdi Taremi Cs Akhirnya Nyanyi Lagu Kebangsaan Iran

Inggris tetap berada di jalur untuk mencapai babak 16 besar. Namun, penampilannya sangat kontras dengan kemenangan telak melawan Iran.

"Itu adalah penampilan yang sangat mengecewakan," cetus Green.

Menurutnya, Inggris memiliki bakat menyerang di game pertama dan soliditas pertahanan di game kedua. Jika bisa disatukan, tentu akan menghasilkan performa yang bagus.

"Tapi, itu rasanya jauh sekali. Seperti terpisah satu juta mil," ujar Green.

Taktik Southgate telah sukses mengantar The Three Lions mencapai semifinal Piala Dunia dan final Kejuaraan Eropa. Namun, ketidakmampuan Inggris menemukan solusi ke depan, jadi fokus perhatian fans.

"Mereka bertahan dengan sangat baik. Mereka punya 11 orang yang bekerja keras melindungi gawang. Tapi, ketika ada celah kecil, kami tidak punya kualitas yang tepat untuk membukanya. Kami bermain dalam kondisi yang banyak mengeluarkan pemain. Mempertahankan tempo, bukan persoalan gampang," urai Southgate.

Dia meyakini, Inggris tetap dalam "posisi yang kuat" untuk mencapai babak 16 besar. Meski The Three Lions mencetak hanya delapan kali menembak gawang lawan.

Baca juga : Kane Cs Sedang Pede-pedenya...

Inggris tetap berada di puncak Grup B dan akan maju ke babak sistem gugur, jika mereka mampu menghindari kekalahan empat gol dari Wales pada Selasa (29/11) mendatang.

"Ini adalah permainan yang bisa membuat Anda kalah, jika mentalitas Anda tidak benar," kata Southgate.

Pertandingan, dan penampilan Inggris, sangat kontras dengan kemenangan Inggris 6-2 atas Iran di pertandingan grup pembuka.

"Untuk mendapatkan kemenangan yang nyaman, sangat sulit menemukan level seperti itu lagi," kata Southgate kepada BBC Sport.

"Tapi, saya tidak frustrasi. Saya pikir, kita harus menunjukkan sisi berbeda tim dalam pertandingan malam itu. Saya senang dengan mentalitas tim," imbuhnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.