Dark/Light Mode

Buntut Perusakan Bus Thailand Di GBK

Paguyuban Suporter Desak Transformasi Sepak Bola Indonesia

Jumat, 30 Desember 2022 16:35 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang laga Piala AFF 2022 timnas Indonesia vs Thailand, Bus yang ditumpangi tim nasional sepakbola Thailand mengalami aksi pelemparan di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Kejadian itu kemudian viral di media sosial.

Atas kejadian itu, Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro menyayangkan tindakan oknum suporter yang kurang terpuji dan jauh dari kata sportivitas.

"Pertama-tama kami mohon maaf kepada timnas dan masyarakat sepakbola Thailand atas kejadian ini dan kami mengecam kejadian yang dilakukan oleh oknum-oknum suporter yang menunjukkan tindakan yang jauh dari tindakan sportivitas," ujar Ignatius Indro dalam keterangannya, Jumat (30/12).

Baca juga : Pengamat: Publik Percaya, Mafia Skor Di Liga Indonesia Hambat Prestasi Sepak Bola Indonesia

Bagi Indro, kejadian ini menunjukkan kurangnya edukasi sejumlah suporter terkait sportivitas. Selain itu, transformasi sepakbola Indonesia dinilai belum berjalan baik.

"Biasanya suporter timnas Indonesia adalah suporter yang tertib, tapi hari ini berperilaku memalukan. Ini menunjukkan transformasi sepakbola Indonesia belum berjalan terutama bagaimana melakukan edukasi suporter hingga ke akar rumput," bebernya.

Indro menilai aksi vandal oknum suporter sebagai akibat dari kurangnya perhatian. Sehingga ia mendesak dibuatkan aturan agar seluruh stakeholder sepak bola bisa melakukan pembinaan kepada suporter.

Baca juga : Tekanan Ekonomi Global Tak Berdampak Besar Ke Indonesia

"Padahal kita telah memiliki undang-undang keolahragaan yang di dalamnya juga mengatur tentang suporter. Untuk itu, saya mendesak Menpora untuk segera membuat aturan turunan hingga bisa memaksa seluruh stakeholder melakukan edukasi," ungkap Indro.

Menurut Indro, jika transformasi sepakbola tak segera dilakukan, hal-hal memalukan seperti aksi melempar benda ke bus tim lawan akan terulang. Apalagi tahun depan Indonesia bakal menggelar event besar, seperti Piala Dunia U-20.

"Ini sudah demikian mendesak, setelah Tragedi Kanjuruhan, ada lagi insiden memalukan seperti ini. Jangan sampai ini terjadi saat nanti jika Indonesia masuk semifinal atau final atau bahkan saat event yang lebih besar lagi, Piala Dunia U-20," ungkapnya.

Baca juga : Fraksi PSI DKI Desak BPBD Jakarta Gencarkan Sosialisasi Mitigasi Bencana

Terakhir, Indro meminta agar para suporter bisa menunjukkan sportivitas dengan tidak mengulangi aksi tersebut. Jika tidak diperhatikan, maka sama artinya merusak citra Indonesia di mata dunia.

"Suporter harus satu pemikiran, bahwa ada hal yang lebih besar dari sepakbola, yakni kemanusiaan, sehingga tidak ada lagi kekerasan dalam sepakbola," tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.