Dark/Light Mode

Bukan Naturalisasi Pemain Asing

PSSI Harus Bikin Roadmap Pembinaan Talenta Sepak Bola Indonesia

Jumat, 6 Januari 2023 18:09 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah PSSI yang gencar menaturalisasi sejumlah nama untuk membela Tim Garuda mendapat sorotan. Diketahui, terdapat tiga pesepak bola Eropa yang sudah resmi menjalani naturalisasi, yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama.

Selain Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama, kabarnya PSSI juga tengah mencoba menaturalisasi Emil Audero. Kiper Sampdoria tersebut diproyeksikan untuk mengawal gawang Timnas Indonesia.

Pakar Manajemen Prestasi Olahraga Prof. Djoko Pekik Irianto mengingatkan, langkah naturalisasi atau pemberian kewarganegaraan bagi pemain asing untuk memperkuat Timnas Indonesia merupakan kebutuhan jangka pendek. Tujuannya semata-mata demi mempercepat prestasi tim nasional.

"Naturalisasi itu cross program jangka pendek, hanya bermanfaat jika terjadi transfer skill bagi pemain lokal," ujar Prof. Djoko Pekik lewat pesan tertulisnya, Jumat (6/1).

Baca juga : Bos BI Tetapkan 26 Pemimpin Baru Bank Indonesia

Prof. Djoko Pekik mengakui, pembinaan pemain usia muda oleh PSSI sejauh ini belum maksimal dikelola secara serius. Hal itu karena hingga saat ini belum ada roadmap yang jelas dalam pengembangan talenta sepak bola Indonesia.

Kehadiran Sekolah Sepak Bola (SSB) yang sejatinya menjadi lumbung bagi calon pemain profesional nyatanya tidak dikelola dengan baik.

Akhirnya, PSSI mengambil jalan pintas untuk mendulang prestasi tim nasional dengan program naturalisasi.

"Benar, pembinaan usia muda masih belum dilaksanakan maksimal, memang ada SSB yang banyak, namun belum dikelokala secara serius baik pelatih maupun kurikulumnya," tuturnya.

Baca juga : Pele, Satu-satunya Pemain Bola Yang Sukses Bikin Gencatan Senjata 48 Jam

Untuk itu, Prof. Djoko Pekik menyarankan agar dibuatkan roadmap yang jelas dalam mendorong lahirnya generasi sepak bola Indonesia yang berkualitas.

Ua mendorong seluruh klub di liga 1, 2 dan liga 3 mengutamakan pembinaan usia muda dengan mendatangkan pelatih yang profesional, agar masa depan sepak bola Indonesia bisa lebih baik.

"Semua klub yang ada liga 1, 2 maupun 3, diharuskan melakukan pembinaan usia muda dengan pelatihan profesional. Kompetisi usia muda, misalnya DANON, liga kompas dll, menjadi bagian sistem program pembinaan PSSI," ungkapnya.

Sementara itu, pengamat olahraga John Andi Oktaveri mengatakan, langkah naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI tidak menjamin sepak bola Indonesia akan maju, karena langkah tersebut tidak bisa digunakan untuk jangka panjang.

Baca juga : Ganjar Bikin Jateng Jadi Provinsi Dengan Pengawasan Pangan Segar Terbaik Di Indonesia

"Naturalisasi untuk jangka panjang tidak terbukti, tidak menjamin sepak bola Indonesia maju. Sayangnya pemain naturalisasi usianya sudah tua semua hingga tidak berdampak," tutur John Octaveri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.