Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Suasana kesedihan masih menyelimuti Chelsea dan Liverpool. Maklum, kedua tim menelan kekalahan di pekan lalu. Kini, keduanya harus saling bunuh demi menjaga eksistensinya di Liga Primer Inggris.
The Blues - julukan Chlesea, kalah di kandang sendiri di Stamford Bridge oleh Aston Villa 0-2. Buntutnya, Pelatih Graham Potter dipecat karena dianggap tidak mampu memperbaiki posisi Chelsea yang kini di peringkat 11 klasemen sementara.
“Chelsea FC telah mengumumkan bahwa Graham Potter telah meninggalkan klub. Graham telah setuju bekerja sama dengan klub untuk memfasilitasi transisi yang mulus. Chelsea ingin berterima kasih kepada Graham atas semua upaya dan kontribusinya dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya,” tulis Chelsea dalam sebuah pernyataan.
Potter menjadi pelatih kedua yang dipecat Chelsea musim ini, setelah Thomas Tuchel pada awal musim. Padahal, Potter diberi kontrak lima tahun. Pelatih berusia 47 tahun itu menggantikan Thomas Tuchel, September tahun lalu setelah sukses selama tiga tahun bersama Brighton.
Baca juga : The Blues Lagi Pincang
Di bawah kepemimpinan Potter, Chelsea tampil buruk. Dalam 13 laga terakhir di Liga Inggris, The Blues hanya menang tiga kali. Selama mengasuh Chelsea, Potter telah memainkan 31 pertandingan di semua ajang dengan persentase kemenangan 38,7 persen. Chelsea menang 12 kali dan menelan 11 kekalahan, sisanya 8 hasil imbang.
Terlepas dari performa domestik tim yang buruk, Potter mampu membawa Chelsea ke perempat final Liga Champions. The Blues akan menghadapi Real Madrid di leg pertama pada 13 April mendatang.
“Saya tidak suka menyalahkan siapa pun, saya harus bertanggung jawab. Di mana kami berada di klasemen liga, tidak ada yang senang. Apapun kritik yang datang saya harus menerimanya,” kata Potter yang banyak dicemooh oleh fans Chelsea usai kalah dari Aston Villa.
Pihak Chelsea menunjuk Saltor sebagai manajer sementara dan akan memimpin laga Chelsea versus Liverpool di Stamford Bridge, dini hari nanti.
Baca juga : Haaland & Foden Terancam Absen
Sementara, kubu Liverpool juga bernasib sama. The Reds - julukan Liverpool, keok dari Manchester City 1-4. Tapi, Manager Liverpool Jurgen Klopp masih percaya timnya akan bangkit dan mengakhiri musim ini di posisi empat besar Liga Premier Inggris.
Kekalahan dari City di Stadion Etihad membuat Liverpool harus puas berada di posisi kedelapan Liga Premier, dengan sisa 11 pertandingan sebelum akhir musim.
Dalam lima pertandingan Liga Premier terakhir, Liverpool hanya berhasil meraih 7 poin dari kemungkinan 15 poin. Merasa performa anak asuhnya jauh dari ekspektasi membuat Klopp merasa pesimistis Liverpool dapat meraih posisi 4 besar sesegera mungkin.
“Empat Besar? Ayolah. Kami tidak bisa. Saya orang yang percaya kalau kamu bermain bagus, kamu pasti akan memenangkan pertandingan. Kalau kamu bermain bagus, namun tidak bisa menang, di situ saya akan marah. Kamu beralasan bahwa keputusan (wasit) kontra denganmu, blah blah blah,” tegas Klopp.
Baca juga : Telkom Andalkan Jurus Five Bold Moves Perkuat Pasar Bisnis
Meski merasa tim asuhannya bermain tidak konsisten, Klopp menyebut ada empat pemain yang menunjukkan performa baik.
“Saya merasa ada empat orang yang punya performa oke. Ada Henderson dan Fabinho yang bekerja keras untuk mengecilkan jarak, lalu Cody Gakpo yang berjuang untuk penguasaan bola, dan tentunya Alisson,” sebutnya.
Kalau mau memenangkan pertandingan ini, maka timnya harus punya 11, bahkan 14 sampai 15 pemain yang berada di performa terbaiknya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
