Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Penampilan buruk AS Roma di ajang Serie-A rupanya tidak menular ke pentas Europa. Terbukti, tim berjuluk Serigala ini melaju ke babak final Liga Europa, setelah bermain imbang tanpa gol (agregat 1-0) atas Bayer Leverkusen di leg kedua semifinal.
Di partai puncak, AS Roma akan bertemu Raja Eropa, Sevilla, yang berhasil mengalahkan Juventus 2-1 (agregat 3-2). Keduanya akan bertanding di partai puncak yang digelar di Budapest, 31 Mei mendatang.
Pelatih AC Roma Jose Mourinho mengaku senang pasukannya bisa melaju ke final, di tengah buruknya penampilan di Serie-A.
“Hari ini adalah hari yang mengembirakan karena saya berhasil kembali melaju ke final Liga Europa,” kata Mourinho.
Baca juga : Final Liga Europa, Serigala Merah Ditantang Sevilla
Dia kemudian melontarkan pujian kepada anak-anak asuhannya. “Saya tidak tahu apakah saya bisa meminta lebih, namun mereka memang layak mendapatkan hal yang istimewa,” katanya.
Di pentas Serie-A, AS Roma sedang berjuang untuk meraih tiket Liga Champions. Giallorossi -julukan AS Roma, saat ini menempati posisi keenam dengan nilai 59. AS Roma bersaing dengan AC Milan, Lazio dan Inter Milan.
Kapten AS Roma Lorenzo Pellegrini mengatakan, ada banyak hal yang harus dan bisa diperbaiki AS Roma. Namun, sebagai tim dan sebagain keluarga, pihaknya meraih sukses pada hari ini.
Di laga tersebut, AS Roma yang juara bertahan Liga Konferensi UEFA itu memilih bermain bertahan dan membuat frustasi Leverkusen yang memburu gol penyama kedudukan. Tim tamu bertahan total selama delapan menit masa injury time.
Baca juga : Malam Ini, Ginting Bisa Ukir Sejarah Di Badminton Asia Championship
Pelatih Leverkusen Xabi Alonso menegaskan, meski kalah, timnya memiliki banyak hal yang membuat dirinya optimistis.
“Saya sangat gembira, puas dan bangga terhadap para pemain dan bagaimana kami tidak terus menekan hingga akhir laga. Kami harus menegakkan kepala dan bersiap untuk laga berikutnya,” tegas Alonso.
Adapun gelandang Leverkusen Kerem Demirbay mengecam taktik bertahan yang digunakan Mourinho. “Sangat disayangkan laga semifinal di kompetisi level tertinggi semacam ini permainan buruk seperti itu dihargai. Mereka membuat segalanya sangat buruk di akhir laga,” kecam Demirbay.
Di tempat terpisah, Sevilla yang merupakan juara Liga Europa enam kali ini melaju ke final usai menyingkirkan Juventus 2-1 (agregat 3-2). Erik Lamela menjadi penentu kemenangan Sevilla melalui sundulan di babak tambahan waktu.
Baca juga : Hengkang Dari Gerindra, Sandiaga Uno Sampaikan Permintaan Maaf Ke Prabowo
Sebelumnya, Juve sempat memimpin melalui Dusan Vlahovic dua menit setelah masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua. Namun, Suso menyamakan kedudukan untuk tim tamu pada menit ke-71, sehingga laga harus dilanjutkan dengan babak tambahan waktu.
Lamela kemudian menyambar umpan silang Bryan Gil di menit 95 dalam laga di Ramon Sanchez-Pizjuan, dan Sevilla sukses mempertahankan keunggulan mereka dan melaju ke laga final pertama mereka sejak 2020.
“Banyak hal yang melintas di kepala saya, momen yang bagus dan momen yang buruk. Ini momen yang unik,” ujar Lamela. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya