Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah status petenis peringkat satu dunianya lepas, Novak Djokovic punya mimpi besar. The Djoker - julukan Djokovic bertekad mengejar gelar kedelapan Wimbledon sekaligus menyamai rekor Roger Federer.
Catatan ciamik tersebut, membuat petenis asal Serbia itu memperpanjang catatan mahkota turnamen major ke-24. Sebelumnya, Djokovic baru saja mematahkan rekor bersama Rafael Nadal untuk 23 gelar Grand Slam di Prancis Terbuka.
Djokovic yang berusia 36 tahun ini menargetkan menjadi pemain favorit di All England Club dan akan memulai upayanya untuk mempertahankan gelar pada turnamen yang akan digelar Senin (3/7).
Baca juga : Alcaraz Kudeta The Djoker
Dengan gelar Australian Terbuka ke-10 dan Roland Garros ketiga yang dia raih musim ini, kemenangan kedelapan Wimbledon akan membuat Djokovic hanya membutuhkan Amerika Terbuka pada September mendatang untuk mengikuti Rod Laver yang memenangi empat turnamen major sekaligus pada 1969.
“Dia mengambil kakimu, lalu dia mengambil jiwamu, lalu dia menggali kuburmu dan kamu berada di pemakaman dan kamu mati,” kata pelatih Goran Ivanisevic soal kegigihan Djokovic.
Djokovic memenangi gelar dalam empat kunjungan terakhirnya ke Wimbledon dan belum pernah kalah di Centre Court sejak final 2013.
Baca juga : Chico Bawa Pulang Gelar Tunggal Putra
Di antara lima rival teratasnya di Wimbledon tahun ini, tidak ada yang melampaui babak 16 besar, sementara juara dua kali Nadal absen karena cedera. Gelar major ke-24 bagi Djokovic akan membawanya sejajar dengan Margaret Court untuk gelar Grand Slam terbanyak yang dimenangi oleh satu pemain.
“Dia masih bergerak seperti kucing di lapangan. Dia ada di sana. Seperti seorang Ninja, dia ada di mana-mana. Dia akan menemukan semacam motivasi untuk menang 24, mungkin 25, entah di mana akhirnya,” ujar Ivanisevic.
Sementara itu, petenis nomor satu dunia, Carlos Alcaraz akan menjadi ancaman terbesar Djokovic, terutama karena petenis muda Spanyol itu kini telah memiliki gelar lapangan rumput perdananya berkat kemenangannya di Queen’s akhir pekan lalu.
Baca juga : Wimbledon 2023, Venus Williams Dapat Kartu Gila
Alcaraz mengakui tekanan dan ketegangan menghadapi Djokovic di semifinal Prancis Terbuka 2023 menyebabkan kram yang memicu kekalahannya.
“Saya melihat Djokovic tidak pernah kalah dalam pertandingan di Centre Court sejak 2013 ketika dia kalah melawan Andy Murray, jadi ini 10 tahun, gila,” kata Alcaraz.
“Tapi saya berharap ada penonton di belakang saya untuk mengubah status itu,” tambahnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya