Dark/Light Mode

Japfa Chess Festival Ke-13, GM Susanto Megaranto Belum Terbendung

Sabtu, 21 Oktober 2023 04:58 WIB
Grand Master GM Susanto Megaranto. (Foto : Ist)
Grand Master GM Susanto Megaranto. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Grand Master (GM) Susanto Megaranto (2540) sukses menorehkan kemenangan kelima dari 5 babak yang sudah dimainkan di katagori Open Japfa Chess Festival ke-13 yang berlangsung di Gedung Serbaguna Senayan Jakarta. 

Pada babak ke-5, Jumat (20/10/2023) pecatur asal Jawa Barat ini berhasil menaklukkan rekan sedaerahnya, Master Internasional (MI) Dede Liu 2304 pada langkah ke-31. 

"Saya unggul dua bidak dan secara posisi juga lebih bagus karena itu lawan memutuskan menyerah," kata Susanto yang bermain dengan buah putih. 

Tambahan 1 poin dari kemenangan ini membuat Susanto mengemas 5 poin dan menduduki puncak klasemen sementara katagori Open Japfa Chess Festival ke-13 yang diikuti 150 peserta. 

Susanto ditempel ketat rekannya dari Jabar Irwanto Rck 2237 yang juga mengemas 5 poin. 

Baca juga : Japfa Chess Festival Ke-13, GMW Indonesia Vs Vietnam Ketat Hingga Babak 4

Sementara GM Novendra Priasmoro yang sempat bersaing ketat dengan Susanto terlempar ke urutan ke-12 dengan 4 poin. 

Besok, Sabtu (21/10/2023) pertandingan di katagori Open Japfa Chess Festival ke-13 akan dilanjutkan dengan laga babak ke-6 yang dimainkan pagi hari dan babak ke-7 pada sore hari.

Theodora Walukow Semakin Tertinggal dari Frayna

Sementara itu, pecatur putri Indonesia Theodora Walukow semakin tertinggal dari lawannya Grand Master Wanita (GMW) Janelle Mae Frayna dalam dwi tarung catur kilat 3 menit plus increament 3 detik dan catur cepat 10 menit plus increament 5 detik secara online. 

Sampai dengan babak ke-5 dari 8 babak yang dijadwalkan Theodora tertinggal dengan skor 1-4.

Baca juga : Open Japfa Chess Festival, GM Susanto Megaranto Unggul Sementara

Theodora semakin tertinggal usai kembali menelan kekalahan pada babak ke-4 dan ke-5 yang berlangsung Jumat (20/10/2023). 

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Kristianus menegaskan PB Percasi tak mempermasalahkan jika Theodora kalah dari Frayna. 

Bagi PB Percasi, kata Kristianus, gelaran dwi tarung Theodora Walukow melawan Frayna bertujuan untuk memberi kesempatan kepada Theodora mengasah kemampuan dan menambah jam terbang. 

"Memang wajar jika Theodora kalah melawan Frayna. Karena lawannya kelasnya sudah Grand Master. Sengaja kita pilihkan lawan yang kuat supaya Theodora dapat mengetahui tingkat permainannya. Sehingga dia semakin terpacu untuk berlatih lebih keras agar kualitas permainannya semakin meningkat dan mampu bersaing dengan pecatur-pecatur kuat," kata Kristianus Liem.

Kristianus Liem mengungkapkan PB Percasi memberikan kesempatan kepada Theodora melakoni dwi tarung lawan Frayna karena prestasi yang ditorehkannya saat berlaga di PON 2020 Papua. 

Baca juga : Bamsoet Dukung Festival Jamu Gendong Nusantara di Madiun

"Theodora adalah peraih medali perunggu catur cepat PON. Dia juga sempat mengalahkan GMW Irene Kharisma Sukandar karenanya kita memberikan kesempatan kepadanya untuk tampil,” tutur Kristianus Liem. 

"Bertanding melawan Frayna yang bergelar GMW harus menjadi tantangan bagi Theodora. Memacu motivasinya kalau dia mampu menghadapi pecatur kelas GMW. Tak masalah dia kalah. Yang terpenting dia mampu menampilkan permainan terbaik di setiap laga. Ini proses penting bagi Theodora untuk meningkatkan kualitas permainannya," pungkas Kristianus Liem.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.